Bela Gaza, Iran dan Poros Perlawanan Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal
Iran dan sekutunya di Poros Perlawanan termasuk pasukan dari Lebanon, Irak, dan Yaman meluncurkan parade angkatan laut terkoordinasi pada hari Kamis (27/3/2025) di Teluk Persia, Laut Kaspia, dan pesisir Makran.
Aksi ini sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Gaza menjelang Hari Quds Internasional.
Laksamana Muda Alireza Tangsiri, komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan 3.000 kapal berpartisipasi dalam parade tersebut.
Dia menyebutnya sebagai simbol perlawanan dan penentangan terhadap rezim apartheid Israel.
“Kami tidak hanya akan bertempur di darat. Kami juga siap di laut dan kalian tidak akan punya jalan keluar,” tegas dia.
Dia menambahkan, “IRGC akan mengubah laut menjadi neraka bagi kaum Zionis dan melenyapkan Israel dari muka dunia.”
Parade tersebut melibatkan kapal induk tanpa awak Shahid Bagheri, kapal perang Raees Ali Delvari, dan kapal rudal kelas Tareq.
Acara tersebut menampilkan pembakaran bendera Israel dan pengibaran bendera Palestina di seluruh formasi angkatan laut.
Laksamana Muda IRGC Mehdi Hashemi mengatakan aksi gabungan tersebut mencakup peringatan bagi para martir perlawanan dan dikoordinasikan dengan mitra di Irak, Yaman, dan Lebanon.
Dia menyatakan bahwa, “Negara-negara yang mencintai kebebasan dan front perlawanan… akan berjuang hingga rezim Zionis musnah.”
Tangsiri menekankan Hari Quds “melambangkan pemberontakan melawan penindasan” dan memuji tokoh-tokoh perlawanan yang syahid seperti Jenderal Qasem Soleimani dan Sayyed Hassan Nasrallah dari Hizbullah.
“Hari ini, front perlawanan telah dibuka… tidak hanya di udara dan di darat, tetapi juga di laut,” ujar dia.
Menurut Kantor Berita Quds, latihan tersebut terutama ditujukan untuk menunjukkan kemampuan maritim Poros Perlawanan dan untuk mengirim pesan langsung kepada apa yang disebutnya sebagai “rezim Zionis yang kejam dan menindas.”
Tangsiri menyimpulkan, “Kami berharap pada janji Tuhan. Seni kalian adalah membunuh anak-anak dan wanita tak berdaya, tetapi jangan menakut-nakuti kami dengan kematian, karena para martir kami juga akan membalas dendam kepada kalian.”