Awas Perang Dunia III, Bos NATO Warning Keras Putin: Jika Rusia Serang Sekutu, Maka...
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte menyampaikan peringatan keras kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tentang konsekuensi jika Moskow nekat menyerang Polandia atau negara sekutu lainnya. Respons aliansi itu mengisyaratkan akan menjadi Perang Dunia III.
Sementara itu, para birokrat Uni Eropa telah mendorong setiap negara di blok tersebut untuk siap memerintahkan semua warganya menyiapkan perlengkapan bertahan hidup dengan persediaan untuk 72 jam dalam menghadapi ancaman Perang Dunia III yang terus membayangi.
Barang-barang utama yang akan mereka minta dikumpulkan oleh 450 juta warga blok itu termasuk air, batangan energi, dan senter.
Berbicara di Warsawa, Polandia, pada hari Rabu, Rutte memperingatkan tentang penyelesaian apa pun untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina yang akan "menguntungkan" Putin.
Rutte waswas Putin dapat menyerang sekutu NATO di Eropa pada 2030.
“[Eropa Timur] khawatir hasil seperti itu akan memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin membangun kembali kekuatan negaranya dan mengancam negara-negara lain di kawasan itu pada tahun-tahun mendatang,” kata bos NATO tersebut.
“Jika ada yang salah perhitungan dan mengira mereka bisa lolos dengan menyerang Polandia atau sekutu lainnya, mereka akan berhadapan dengan kekuatan penuh aliansi yang ganas ini,” lanjut Rutte.
"Reaksi kami akan sangat menghancurkan,” imbuh dia.
"Ini harus sangat jelas bagi Vladimir Vladimirovich Putin dan siapa pun yang ingin menyerang kami,” papar mantan perdana menteri Belanda tersebut, seperti dikutip AP, Kamis (27/3/2025).
Komentar Rutte muncul saat Eropa telah diberi peringatan oleh Gedung Putih—dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertekad untuk segera mengakhiri perang di Ukraina dan memberi peringatan kepada Eropa.
Trump meminta Inggris dan Uni Eropa untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka sehingga mereka tidak perlu lagi bergantung pada AS untuk perlindungan.
Di tempat lain, dalam unjuk kekuatan yang mengerikan, Kremlin menembakkan rudal jelajah dari kapal selam serang Ufa di Laut Jepang.
Media pemerintah Rusia membanggakan klaim bahwa rudal tersebut menghantam sasaran darat sejauh 620 mil di wilayah Khabarovsk, serta sasaran laut.
Di sisi lain, setelah kesepakatan gencatan senjata di Laut Hitam kemarin, baik Rusia maupun Ukraina saling menuduh telah melanggar kesepakatan tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow melakukan "manipulasi dan ancaman" dan memperingatkan: "Kami tidak mempercayai mereka. Dunia benar-benar tidak mempercayai Rusia."
“Sayangnya, bahkan sekarang, bahkan hari ini, tepat pada hari negosiasi, kita melihat bagaimana Rusia sudah mulai memanipulasi,”ujarnya.
"Mereka sudah mencoba mendistorsi kesepakatan dan, pada kenyataannya, menipu baik perantara kita maupun seluruh dunia,”papar Zelensky.