Menakar Peluang Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029

Menakar Peluang Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029

Nasional | sindonews | Rabu, 26 Maret 2025 - 12:50
share

Pengamat Politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan wadah politik untuk mempertahankan eksistensinya setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara. Fernando berpendapat, salah satu opsi yang masuk akal adalah bergabung dengan partai politik (parpol) yang selama ini punya peran dalam dinamika politik nasional.

“Joko Widodo membutuhkan wadah untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam politik Indonesia. Sehingga perlu bergabung dengan salah satu partai politik yang selama ini selalu memberikan warna dalam politik Indonesia," ujar Fernando, Rabu (26/3/2025).

Dia pun menyoroti selain delapan parpol yang memiliki kursi di DPR, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tetap mampu bersaing dalam mewarnai politik nasional. Dengan demikian, kata dia, peluang Jokowi untuk bergabung dengan PSI semakin terbuka lebar.

PSI dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep. "Sehingga sangat mungkin Joko Widodo bergabung dengan partai yang saat ini dipimpin oleh anak bungsunya. Apalagi secara jelas gagasan partai super terbuka oleh Jokowi diwujudkan oleh Kaesang di PSI," imbuhnya.

Dia melanjutkan, jika Jokowi mengambil peran strategis di PSI, baik sebagai pembina atau dalam jabatan lainnya, hal ini bakal memberikan dampak signifikan bagi parpol tersebut. Fernando melanjutkan, kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan Jokowi dalam posisi strategis akan meningkatkan daya saing dan elektabilitas PSI dalam menghadapi Pemilu 2029.

"Kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum dan Jokowi sebagai pembina atau jabatan lainnya akan mampu meningkatkan suara PSI 2029 yang akan datang," ucapnya.

Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi mengenai langkah politiknya setelah 2024, spekulasi mengenai kemungkinan bergabungnya dengan PSI semakin menguat. Jika benar terjadi, maka langkah tersebut diyakini bakal menjadi salah satu strategi politik yang menarik untuk disimak dalam perjalanan politik Indonesia ke depan.

Topik Menarik