Usulan Restitusi Ditolak Hakim, Anak Bos Rental Mobil: Niat Kami untuk Perberat Hukuman Terdakwa
Tiga oknum TNI AL telah divonis hukuman seumur hidup dan empat tahun penjara atas kasus penembakan yang menyebabkan bos rental mobil tewas di Rest Area KM 45 Tangerang-Merak. Namun Majelis Hakim Pengadilan Militer II-08 Jakarta menolak pembayaran restitusi yang diajukan oleh keluarga bos rental.
Agam Muhammad Nasrudin, anak korban bos rental, mengaku tidak masalah majelis hakim tidak mengabulkan permintaan restitusi. Menurutnya, restitusi sengaja diajukan untuk memperberat hukuman untuk para terdakwa, yakni Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu (Sertu) Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan.
"Niat kami mengajukan restitusi adalah untuk memberatkan hukuman para terdakwa dalam perkara ini," kata Agam di Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang dikutip Rabu (26/3/2025).
Ia mengaku, tidak mempermasalahkan jika restitusi tidak dikabulkan. Sebab menurutnya, tujuan awal hanya untuk memperberat hukuman bagi ketiga terdakwa.
"Apabila para terdakwa tidak sanggup membayarnya, kami sudah siap juga untuk para terdakwa tidak membayarnya, karena tujuan kami pun dari awal untuk memberatkan para terdakwa seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Militer II-08 Jakarta, menyatakan tidak dapat menerima permohonan biaya ganti rugi atau restitusi kepada tiga tiga terdakwa dalam kasus penembekan bos rental mobil rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak.
Ketua Majelis Hakim, Letnan Kolonel (Chk) Arif Rachman menyatakan, para terdakwa tidak mampu secara finansial untuk memenuhi hal tersebut. Sebab, dalam vonisnya, mereka dipecat dari militer.
"Bahwa dalam perkara a quo para terdakwa telah dijatuhi pidana pokok dan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer sebagaimana tuntutan auditor militer," kata Hakim Rachman di ruang sidang Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa (25/3/2025).
"Dengan demikian, Majelis Hakim menilai pada diri para terdakwa sudah tidak memiliki kemampuan secara finansial untuk memenuhi pembayaran tuntutan restitusi kepada korban meninggal dunia dan korban luka berat," sambungnya.