Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika

Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika

Global | sindonews | Sabtu, 15 Maret 2025 - 03:25
share

Israel menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika Serikat-Israel jika Tel Aviv memulai tahap berikutnya perundingan gencatan senjata menuju akhir permanen perang.

Hamas mengatakan telah mengajukan tawaran membebaskan penduduk asli New Jersey, Edan Alexander, seorang prajurit berusia 21 tahun di tentara pendudukan Israel.

Tawaran Hamas itu setelah menerima proposal dari mediator untuk negosiasi tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata, yang telah menghentikan pertempuran besar sejak 19 Januari tetapi telah terkatung-katung selama dua pekan karena Israel menolak memulai negosiasi tahap kedua dan berupaya memberikan tekanan maksimum pada Palestina untuk memaksa mereka menerima persyaratan barunya.

Kelompok itu mengatakan pemimpin Gaza yang diasingkan, Khalil Al-Hayya, akan tiba di Kairo untuk perundingan gencatan senjata lebih lanjut dengan mediator Mesir.

Sejak fase pertama sementara gencatan senjata berakhir pada 2 Maret, Israel telah menutup perbatasan ke Gaza, melarang semua bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza, dan memutus aliran listrik ke satu-satunya pabrik desalinasi di daerah kantong itu.

Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama sementara gencatan senjata, usulan yang didukung Utusan AS Steve Witkoff.

Hamas mengatakan akan melanjutkan pembebasan tawanan hanya pada fase kedua.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut, “Tawaran pembebasan Alexander sebagai manipulasi dan perang psikologis."

"Meskipun Israel telah menerima usulan Witkoff, Hamas tetap pada penolakannya dan tidak bergeming sedikit pun," ujar kantornya.

Dikatakan bahwa Netanyahu akan bersidang dengan kabinetnya besok malam untuk membahas situasi dan memutuskan langkah selanjutnya.

Witkoff mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih awal Maret bahwa pembebasan Alexander merupakan "prioritas utama".

Negosiator sandera AS Adam Boehler bertemu dengan para pemimpin Hamas dalam beberapa hari terakhir untuk mengupayakan pembebasan Alexander.

Dua pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa persetujuan mereka untuk membebaskan Alexander dan keempat jenazah itu bersyarat pada dimulainya perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata, pembukaan jalur penyeberangan, dan pencabutan blokade Israel.

“Kami bekerja sama dengan para mediator agar kesepakatan itu berhasil dan memaksa pendudukan untuk menyelesaikan semua fase kesepakatan,” ungkap Abdel-Latif Al-Qanoua, juru bicara Hamas.

Israel telah melanggar gencatan senjata lebih dari 1.000 kali sejak Januari, termasuk dengan menewaskan empat warga Palestina dalam serangan udara di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza.

Media Palestina mengatakan keempat pria itu sedang mengumpulkan kayu bakar yang dibutuhkan untuk memasak karena tidak adanya gas akibat blokade.

Topik Menarik