Buku Harian Putri Diana Ungkap Pernikahannya dengan Raja Charles III Penuh Penderitaan

Buku Harian Putri Diana Ungkap Pernikahannya dengan Raja Charles III Penuh Penderitaan

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 14 Maret 2025 - 21:30
share

Buku harian Putri Diana yang baru ditemukan setelah 27 tahun kematiannya mengungkap sisi paling kelam dari kehidupannya sebagai istri Raja Charles III, yang saat itu masih berstatus Pangeran Wales.

Dalam catatan pribadinya yang tersimpan lama di laci tersembunyi Istana Kensington, Putri Diana menuliskan penderitaan yang dialaminya dalam pernikahan dengan Raja Charles III yang awalnya ia harapkan penuh cinta, tetapi justru berubah menjadi mimpi buruk yang menyakitkan.

“Aku memimpikan cinta yang akan membuatku tergila-gila. Tapi kesepian itu menyesakkan,” tulis Diana dilansir dari The Royal Observer, Sabtu (15/3/2025).

Sejak awal, ia merasa diabaikan dan tak dicintai oleh Raja Charles III, yang hatinya tampaknya selalu terpaut pada Camilla Parker Bowles. Bahkan di saat bulan madu mereka, Diana sudah mulai menyadari bahwa pernikahan tersebut tidak seperti yang ia bayangkan, karena Charles lebih tertarik membaca buku daripada memperhatikannya.

Foto/Getty Images

“Saya tahu hal itu dan tidak bisa berbuat apa-apa. Kupikir, kau tahu, itu sungguh suram. Aku hanya punya harapan besar, yang pupus pada hari kedua,” jelasnya.

Kesepian yang mencekik dan tekanan emosional yang luar biasa mendorong Diana ke ambang keputusasaan, hingga ia mencoba mengakhiri hidupnya beberapa kali. Ia mengaku menjatuhkan diri dari tangga dan melukai pergelangan tangannya, namun upayanya hanya disambut dengan ketidakpedulian oleh Charles, yang memilih untuk pergi menunggang kuda daripada memberikan perhatian pada istrinya yang sedang menderita.

“Charles bilang aku menangis sejadi-jadinya, dan aku merasa sangat putus asa dan menangis sejadi-jadinya. Saya mencoba memotong pergelangan tangan saya dengan silet. Saya sangat tertekan,” ujarnya.

Meskipun ia akhirnya menemukan pelipur lara dalam kehadiran putra-putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, serta dalam hubungan dengan beberapa pria lain, rasa sakit akibat pengkhianatan dan ketidakbahagiaan tetap membayanginya.

“Saya hidup untuk putra-putra saya. Saya akan kehilangan arah tanpa mereka. Mereka adalah cahaya hidup saya,” ungkapnya.

Dalam catatan yang lebih eksplisit, Putri Wales itu mengkritik karakter Charles, menyebutnya sebagai sosok yang egois, pemarah, dan tidak memiliki kapasitas emosional untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

Menurutnya, Charles lebih cocok hidup sebagai seniman yang melukis di Tuscany daripada menjadi Raja Inggris. Ia juga percaya bahwa rakyat lebih menginginkannya sebagai permaisuri daripada harus menerima Si Rottweiler, sebutannya untuk Camilla sebagai ratu.

“Yang sebenarnya terjadi adalah Charles akan lebih bahagia tinggal di Tuscany, melukis pemandangan alam, atau belajar arsitektur. Dia terjebak dalam kebiasaan. Dia egois, manja, pemarah, dan seperti anggota keluarga kerajaan lainnya, terkekang secara emosional,” ucapnya.

Meski begitu, ia akhirnya menerima bahwa Charles dan Camilla memang memiliki hubungan yang kuat, sesuatu yang selalu ia dambakan tetapi tak pernah ia temukan dalam pernikahannya sendiri.

Yang lebih mengejutkan, Diana menulis dalam buku hariannya tentang ketakutannya bahwa Charles mungkin merencanakan kecelakaan yang bisa merenggut nyawanya, dengan menyebutkan skenario di mana rem mobilnya dibuat blong sehingga ia mengalami cedera kepala serius.

“Fase khusus dalam hidupku ini adalah salah satu yang paling berbahaya, suamiku merencanakan kecelakaan di mobilku. Remnya blong dan cedera kepala serius agar dia bisa menikahi Camilla,” paparnya.

Catatan tersebut, yang kini terungkap, menambah elemen tragis dalam kisah hidupnya. Terutama mengingat kematiannya yang misterius dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997.

Buku harian ini juga menunjukkan harapan Diana untuk kedua putranya, William dan Harry, agar tetap bersatu dan melindungi satu sama lain dari kerasnya kehidupan kerajaan. Sayangnya, perselisihan antara kedua saudara itu justru semakin memburuk sejak 2022, sesuatu yang pasti akan sangat menyakiti hati Diana jika ia masih hidup.

“Mimpi terindahku adalah agar kamu dan Harry memiliki kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Keluarga adalah hal terpenting dalam hidup. Hargai anak-anakmu untukku. Mereka adalah sumber hatiku. Biarkan mereka tahu bahwa aku mencintai mereka dan akan selalu menjaga mereka," tuturnya.

“Tetaplah dekat, sayangku. Bersandarlah pada satu sama lain dan biarkan cinta menjadi pemandu kalian melewati kehidupan publik yang penuh gejolak,” tandasnya.

Topik Menarik