Viby Indrayana Jadi Wasekjen PP-PII, Diharapkan Bikin Sektor Konstruksi Semakin Maju

Viby Indrayana Jadi Wasekjen PP-PII, Diharapkan Bikin Sektor Konstruksi Semakin Maju

Nasional | sindonews | Selasa, 21 Januari 2025 - 09:35
share

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PP-PII) Ilham Akbar Habibie resmi melantik lebih dari 380 orang Pengurus Pusat PII periode 2024-2027 di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta, pada Senin (20/1/2025). Dalam kepengurusan itu, terdapat tokoh nasional hingga para guru besar dari berbagai perguruan tinggi.

Mereka di antaranya, Prof. Agus Taufik Mulyono. (Universitas Gadjah Mada), tokoh dari unsur pemerintahan, Dr. Ir. Desiderius Viby Indrayana (Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan dan Perkotaan OIKN), tokoh dari unsur profesi profesional, Ir. Iman Purwoto, (Ketua Umum ASTEKINDO), dan Ir. Eqbal Ludy (Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).

Ahli Hukum Kontrak Konstruksi dan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Finsensius Mendrofa menilai, masuknya nama Desiderius Viby Indrayana sebagai Wasekjen PP-PII periode 2024-2027 cukup menarik. Karena, latar belakang Viby Indrayana merupakan Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan, dan Perkotaan Otorita Ibu Kota Nusantara, serta Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KAMAJAYA).

"Munculnya nama Desiderius Viby Indrayana merupakan salah satu tokoh muda Indonesia pada sektor keselamatan konstruksi menambah gairah dan juga harapan yang lebih besar terhadap warna PP PII yang lebih dinamis dan progresif," kata Finsensius dalam keterangannya, Senin (20/1/2025)

Finsensius menyampaikan, Viby Indrayana merupakan tokoh sentral dalam operasionalisasi dan pengelolaan IKN yang menjadi perwujudan keberlanjutan kerja dari perencanaan, dan pelaksanaan konstruksi sebagai hasil kerja para insinyur Indonesia. "Beberapa karya besar yang telah dibuat oleh Desiderius Viby Indrayana salah satunya adalah membuat model safety leadership dalam sektor konstruksi di Indonesia," puji Finsen.

Selain itu, lanjut Finsen, Viby yang merupakan alumni doktor lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), juga menggawangi, menginisiasi terbitanya Level of Service dari pengelolaan aset di Indonesia. Karena, selama ini keilmuan konstruksi lebih mengedepankan pada aspek perencanaan dan pelaksanaan.

Ditambah, Viby yang menjadi salah satu punggawa inti PP-PII, juga aktif berbagi ilmu mengajarkan terkait profesionalisme keinsinyuran. Termasuk mengajar mengena aspek keselamatan, kesehatan kerja serta lingkungan (K3L) di Universitas Indonesia (UI) pada Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur.

Sebagai sebuah institusi besar yang didukung oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, tutur Finsen, PII merupakan institusi yang sifatnya substantif dan mutlak wajib diikuti oleh segenap insinyur Indonesia.

"Tidak hanya berkaitan sebagai suatu kelompok networking, tetapi merupakan juga amanat UU yang mana wajib hukumnya bagi para insinyur Indonesia yang akan menjalankan kegiatan keinsinyuran memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dan PII menjadi satu-satunya institusi secara undang-Undang yang diperbolehkan untuk melegitimasi seorang Insinyur," papar dia.

Finsen juga berharap, adanya peran aktif dan masukan-masukan konstruktif serta buah karya yang hebat dari Viby Indrayana dalam perannya sebagai Wakil Sekretaris JenderaI di PP-PII. Alasannya, Wasekjen merupakan posisi sentral yang menjadi jembatan penghubung antara Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang dengan Pengurus Pusat PII.

"Posisi ini juga menjadi posisi strategis dalam memastikan PII dapat tumbuh semakin kuat, semakin besar, dan semakin memiliki peran positif bagi seluruh anggotanya yang adalah para insinyur Indonesia," kata dia.

Lebih lanjut, Finsen mengingatkan visi PII yang telah ditetapkan oleh Ketua Umum PP-PII Ilham Habibie. Yakni sebagai wadah strategis bagi Insinyur Nusantara untuk mewujudkan Indonesia Emas yang mandiri, maju, dan berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi.

Ada lima misi dalam mewujudkan visi besar PII tersebut, seperti disampaikan Ilham Habibie dalam pelantikan. Pertama, mewujudkan Insinyur Nusantara yang Terbuka, Inovatif, dan Kolaboratif baik Nasional dan Internasional.

Kedua, menguatkan literasi digital sebagai fondasi transformasi keinsinyuran. Ketiga; menerapkan strategi profuk dan jasa industri berbasis teknologi tepat guna.

"Keempat, menginisiasi dan mengembangkan proyek percontohan di berbagai sektor dan wilayah Indonesia, dan yang terakhir kelima melakukan transformasi digital dalam tata Kelola dan manajemen organisasi PII," pungkas Finsen.

Topik Menarik