Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

Berita Utama | sindonews | Selasa, 7 Januari 2025 - 07:15
share

Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara telah resmi menjadi anggota terbaru BRICS, demikian diumumkan oleh kementerian luar negeri Brasil pada Senin (6/1/2024).

Brasil tahun ini menjabat sebagai presiden asosiasi yang beranggotakan negara-negara berkembang, dan sebuah pernyataan dari kementerian luar negerinya menyoroti arti penting Indonesia bagi negara-negara Selatan.

Dengan PDB sekitar USD1,4 triliun, populasi melebihi 280 juta dan pertumbuhan ekonomi tahunan melebihi 5 selama hampir satu dekade terakhir, Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar negara berkembang yang paling dinamis di dunia.

"Indonesia bersama dengan anggota-anggota lain dari kelompok ini mendukung reformasi lembaga-lembaga pemerintahan global dan berkontribusi secara positif terhadap pendalaman kerja sama di kawasan Selatan Global, yang merupakan isu-isu prioritas bagi kepresidenan Brasil di BRICS," ujar kementerian tersebut, dilansir dari South China Morning Post, Selasa (7/1/2024).

Indonesia adalah negara pertama yang bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh sejak kelompok ini dibuka untuk ekspansi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan. Anggota awal BRICS adalah Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Di bawah kepemimpinan Rusia tahun lalu, BRICS memperkenalkan kategori negara mitra yang menerima 11 negara, termasuk Bolivia, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, dan Vietnam.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan minat untuk menjadi anggota penuh pada 2023, tetapi penerimaannya ditunda karena pemilihan umum di Indonesia yang dijadwalkan pada 2024.

Menurut juru bicara Pemerintah Brasil, proses ini dilanjutkan setelah pemerintahan baru Indonesia yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto terbentuk pada Oktober.

"Negara-negara BRICS, melalui konsensus, menyetujui masuknya Indonesia ke dalam kelompok ini, sesuai dengan prinsip-prinsip panduan, kriteria dan prosedur-prosedur untuk memperluas kerangka kerja keanggotaan yang telah disepakati di Johannesburg," demikian pernyataan kementerian luar negeri Brasil.

Kementerian Luar Negeri China juga menyambut baik keanggotaan Indonesia, dengan mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan kepentingan bersama negara-negara anggota BRICS dan negara-negara di belahan dunia Selatan.

"Sebagai negara berkembang utama dan kekuatan penting di kawasan Selatan Global, Indonesia sangat menghargai semangat BRICS dan secara aktif berpartisipasi dalam kerja sama 'BRICS+'," demikian pernyataan kementerian luar negeri China.

"Keanggotaan resmi Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada pengembangan mekanisme BRICS," tambahnya.

Beijing juga mengatakan bahwa mereka siap untuk bekerja sama dengan Jakarta dan anggota lainnya untuk membina kemitraan yang lebih komprehensif, erat, pragmatis, dan inklusif untuk memajukan pengembangan kerja sama Brics yang berkualitas tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini melaju pesat dengan tujuan mencari alternatif bagi institusi-institusi yang dipimpin oleh Barat, dimanfaatkan oleh Beijing dan Moskow untuk membentuk sebuah dunia yang multipolar. Bahkan tanpa menghitung Indonesia, BRICS mewakili sekitar setengah populasi global dan lebih dari 41 PDB dunia di antara para anggotanya dan mitranya.

Sementara, Amerika Serikat (AS) telah mengawasi BRICS dengan seksama. Presiden terpilih Donald Trump telah mencabar ancaman akan mengenakan tarif 100 pada asosiasi ini jika mereka menciptakan mata uang tandingan untuk dolar AS.

 
Topik Menarik