Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustaz Felix Siauw

Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustaz Felix Siauw

Terkini | sindonews | Selasa, 24 Desember 2024 - 12:55
share

Hukum mengucapkan Selamat Natal menurut Ustaz Felix Siauw tidak jauh dengan pendapat sejumlah ulama lain: ada yang membolehkan ada yang melarang. Ustaz Felix lebih memilih tidak boleh.

Menurutnya, larangan mengucapkan selamat Natal karena dengan mengucap kalimat tersebut umat Islam dinilai telah meyakini ajaran agama lain, dan itu bukanlah salah satu bentuk toleransi yang baik.

Ustaz Felix Siauw dalam kanal Youtube @Komunitas YukNgaji menjelaskan pada dasarnya, toleransi adalah bagian yang tidak lepas dari Islam, sebab Allah sendiri langsung memberi kita panduan toleransi ini dalam Al Quran, surat Al Kafiruun.

Pada dasarnya Natal adalah hari raya umat Kristiani, di mana pada hari tersebut adalah kelahiran Yesus Kristus atau Isa Al Masih. Di mana dalam ajaran Islam diyakini sebagai Nabi Isa AS.

Menurut Ustaz Felix Siauw, mengucapkan selamat Natal sama saja seperti kita meyakini jika ada tuhan selain Allah SWT. Padahal dalam Surat Al Ikhlas telah dijelaskan jika Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Esa.

"Pada intinya, setiap Hari Raya adalah syiar-syiar agama, nah karena itu kita sedang membantu melakukan syiar agama yang kita tidak meyakininya dan bahkan bertentangan dengan apa yang diyakini," lanjut Ustaz Felix Siauw.

Lantas bagaimana cara Islam menegakkan toleransi? Toleransi dapat diciptakan dengan caranya sendiri dan bukan dengan mengikuti keyakinan orang lain. Tapi toleransi adalah mengetahui jika kita memiliki keyakinan dan orang lain juga punya keyakinan dan kita membiarkan mereka melakukan kegiatan yang mereka yakini.

Sebagai umat Islam juga tidak boleh memaksakan keyakinan kepada orang lain, dilarang juga untuk ikut campur dan mengganggu sedikit pun umat agama lain menjalankan ibadah yang sesuai dengan keyakinannya.

"Apabila ada yang menuduh jika tidak mengucapkan selamat terhadap agama lain adalah tindakan intoleran, tentunya tuduhan itu adalah bentuk tindakan intoleran yang nyata karena memaksakan kehendak seseorang yang beriman untuk meyakini ajaran lain," ucap ustaz Felix.

Kita muslim, memegang prinsip bahwa Allah itu Tunggal, tidak diperanakkan dan tidak bergantung pada siapa pun. Maka andai ketika kita turut serta mengucapkan perayaan Batal apalagi turut serta berkontribusi di dalamnya, maka jelas sekali itu melanggar prinsip akidah kita.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan jika mengucapkan Natal menurut Ustaz Felix Siauw adalah dilarang karena tidak sesuai dengan akidah, dan mengucapkan selamat sendiri bukanlah bentuk toleransi.

Toleransi dalam Islam adalah dengan cara kita tidak mengganggu, memaki, atau ikut campur di kegiatan-kegiatan keagamaan lain.

Topik Menarik