3 Alasan Norwegia Akui Palestina sebagai Negara, Dukungan yang Lebih Kuat untuk Perdamaian Timur Tengah

3 Alasan Norwegia Akui Palestina sebagai Negara, Dukungan yang Lebih Kuat untuk Perdamaian Timur Tengah

Global | sindonews | Jum'at, 20 Desember 2024 - 19:15
share

Norwegia telah menunjukan dukungan terhadap Palestina selama beberapa waktu terakhir. Setelah mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Mei 2024 lalu, baru-baru ini Tim Nasional (Timnas) sepak bola negara tersebut menolak bertanding dengan Israel karena alasan Tel Aviv diduga terlibat pelanggaran HAM di Gaza.

Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF) menegaskan sikapnya usai undian Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa yang mempertemukan Timnas Norwegia dan Israel dalam satu grup.

Mereka mendesak FIFA untuk lebih dulu mengusut dulu kasus pelanggaran HAM yang dilakukan negara Yahudi itu di Palestina.

Norwegia mulai mengakui Palestina pada Mei 2024 bersama Irlandia dan Spanyol. Keputusan tersebut terbilang mengejutkan bagi Israel mengingat sebelumnya Oslo dan Tel Aviv berhubungan baik.

Bahkan, Norwegia tercatat dalam sejarah sebagai salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Israel. Setelah Tel Aviv mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948, Oslo mengakuinya pada awal 1949.

Lalu, apa sebenarnya alasan Norwegia mengakui Palestina meski berhubungan lebih dulu dengan Israel?

Alasan Norwegia Akui Palestina

1. Upaya Mendukung Solusi Dua Negara

Norwegia sangat konsisten dalam keyakinan bahwa perdamaian di Timur Tengah hanya bisa dicapai melalui Solusi Dua Negara atau Two State Solution.

Pada konsep itu, Oslo yakin bahwa tidak akan terealisasi Two State Solution tanpa keberadaan negara Palestina.

Maka dari itu, mereka sekarang mengakui Palestina sebagai negara, sehingga prasyarat untuk mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah terus berlanjut.

“Dua negara yang hadir berdampingan secara damai dan aman”, itulah tujuan dari konsep Two State Solution.

Selain Norwegia, sebenarnya ada banyak negara lain yang juga mendukung solusi tersebut. Hanya saja, prosesnya memang masih sulit untuk diwujudkan.

2. Penduduk Norwegia Bergerak ke Pihak Pro-Palestina

Norwegia mungkin punya riwayat hubungan tak terbantahkan dengan Israel. Oslo bahkan sudah mengakuinya sebagai negara merdeka sejak 1949.

Kendati begitu, seiring waktu mulai muncul perubahan pandangan yang dirasakan penduduk Norwegia.

Tak hanya kalangan warga biasa, rasa simpati atas perjuangan panjang Palestina juga dirasakan para pemangku jabatan di sana yang kemudian mulai mengusulkan banyak hal, termasuk solusi dua negara.

Mengutip Al Jazeera, Bjorn Olav Utvik, seorang profesor studi Timur Tengah di Universitas Oslo menyebut warga Norwegia telah lama bergerak ke arah pandangan yang lebih pro-Palestina.

Sementara masih ada sebagian dari kalangan politik yang ragu-ragu, terutama karena hubungan dekat Oslo dengan Amerika Serikat.

“Sejak pecahnya konflik saat ini, opini publik telah beralih lebih jauh ke arah perjuangan Palestina,” ucap Utvik pada Jumat (20/12/2024).

3. Menebus Kegagalan Perjanjian Oslo

Pengakuan resmi Palestina sebagai sebuah negara merupakan langkah wajar dalam kebijakan yang telah ditempuh Norwegia selama puluhan tahun.

Hal ini juga akan memberi Oslo peran tambahan dalam upaya berkelanjutan mendorong terealisasinya solusi yang dapat membawa perdamaian abadi ke Timur Tengah.

Sedikit kilas balik, Norwegia sekitar 30 tahun lalu pernah menjadi tuan rumah Perjanjian Oslo. Kesepakatan di awal tahun 1990-an itu sebelumnya diharapkan bisa mengakhiri konflik Israel dan Palestina, tetapi harus gagal.

Lama berlalu, posisi Norwegia untuk Palestina semakin berani. Mengesampingkan hubungan bersejarah dengan Israel, mereka akhirnya secara resmi mengakui Palestina meski di sisi lain tahu bahwa Tel Aviv akan sangat marah.

Setelah menahan diri selama beberapa waktu, Norwegia telah menyadari waktunya telah tiba untuk ‘membayar’ kegagalan Perjanjian Oslo.

Dalam hal ini, mereka mencoba mendekati masalah Israel-Palestina dengan cara baru dan meninggalkan pendekatan yang gagal sebelumnya.

Itulah beberapa alasan Norwegia mengakui Palestina sebagai negara meski berhubungan dengan Israel.

Topik Menarik