Infrastruktur LRT Dorong Permintaan Sewa Apartemen di Jakarta Meningkat
Keberadaan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) membuat permintaan sewa apartemen di Jakarta mengalami peningkatan sebanyak empat kali lipat. Bahkan permintaan properti terus meningkat seiring adanya pembangunan.
CEO dan Founder Pinhome Dayu Dara Permata menjelaskan temuan itu terungkap setelah pihaknya melihat data pada kuartal 3 pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pembangunan LRT mendorong permintaan sewa apartemen di Jakarta Utara dan Jakarta Timur naik hingga 4x lipat didorong Proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek," kata Dara, Selasa (17/12/2024).
Di sisi lain, Dara mengungkapkan Jakarta masih menjadi magnet bagi masyarakat. Ini terlihat dari kawasan pinggiran Jabodetabek yang terus alami peningkatan transaksi pembiayaan sebesar 85. "Ini menunjukkan peningkatan penghubung antar wilayah mendorong permintaan properti di area penyangga," tuturnya.
Dalam data juga, lanjut Dara, mengungkapkan KPR/KPA terus alami pertumbuhan positif. Bahkan permintaan KPR Syariah dan take over makin diminati dengan pertumbuhan 9.
Hasil Timnas Thailand vs Laos di Laga Uji Coba: Ditahan 1-1, Gajah Perang Lagi-Lagi Gagal Menang
Sementara pembiayaan properti berbasis syariah tumbuh 13 di kuartal 3 pada 2024, dengan lonjakan dua kali lipat pada skema bunga tetap 15 tahun. "Sedangkan KPR take over juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26 persen di kuartal 3 2024," tambahnya.
Selain di Jabodetabek, peningkatan permintaan infrastruktur mendorong permintaan properti. Ini terungkap setelah pembangunan infrastruk yang kian masif di beberapa titik, seperti Bali, Lampung, Kalimantan Timur, Jawa, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti di Kabupaten Sidoarjo, kata Dara, yang menyebutkan meningkat lebih dari 3x lipat dan dan Kabupaten Tangerang yang meningkat 34. Hal ini didorong oleh pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo dan proyek tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) di Kabupaten Tangerang.
"Sedangkan rumah seken di Indonesia mencapai 33, dengan rincian Yogyakarta sebesar 62 dan Sumatera Utara 46 persen memimpin pertumbuhan ini, terutama didorong oleh inventori rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 54," tutupnya.