Terbukti Sebar Berita Bohong, Apple dalam Pengawasan Ketat

Terbukti Sebar Berita Bohong, Apple dalam Pengawasan Ketat

Terkini | sindonews | Minggu, 15 Desember 2024 - 20:00
share

Apple tengah diawasi ketat setelah layanan notifikasi bertenaga AI-nya secara keliru menghasilkan peringatan berita palsu yang dikaitkan dengan BBC, yang mengklaim bahwa Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, telah menembak dirinya sendiri.

Kesalahan tersebut, yang disiarkan di iPhone, mendorong BBC untuk mengajukan keluhan resmi kepada Apple, yang menekankan potensi kerusakan pada reputasinya sebagai sumber berita tepercaya.

Kontroversi ini muncul dari layanan Apple Intelligence yang baru saja diluncurkan Apple, yang mengumpulkan peringatan berita menggunakan kecerdasan buatan.

Fitur ini hanya tersedia di iPhone tertentu yang menjalankan iOS 18.1 atau yang lebih baru (iPhone seri 16, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max). Fitur ini juga tersedia di beberapa iPad dan Mac.

Di antara pemberitahuannya terdapat peringatan palsu yang menyatakan bahwa BBC telah melaporkan bunuh diri Luigi Mangione. Mangione, 26 tahun, saat ini ditahan di Pennsylvania dan sedang menunggu ekstradisi ke New York setelah penangkapannya atas pembunuhan CEO United Healthcare Brian Thompson.

Pemberitahuan yang menyesatkan itu, yang dikirim ke pelanggan BBC, berbunyi, "Luigi Mangione menembak dirinya sendiri."

BBC merespons dengan cepat, dan juru bicara BBC mengatakan, "BBC News adalah media berita paling tepercaya di dunia" dan menambahkan bahwa "sangat penting bagi kami agar audiens kami dapat memercayai informasi atau jurnalisme apa pun yang dipublikasikan atas nama kami, termasuk pemberitahuan". Penyiar tersebut mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan keluhan kepada Apple atas insiden tersebut, menuntut perlindungan yang lebih ketat untuk mencegah kesalahan di masa mendatang.

Pada tanggal 21 November, layanan tersebut secara tidak akurat menghimpun konten dari New York Times, mengirimkan pemberitahuan yang sebagian berbunyi "Netanyahu ditangkap," yang secara keliru mengklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah ditangkap.

Kesalahan tersebut muncul dari laporan mengenai surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional, bukan berita sebenarnya tentang penangkapan Netanyahu.

Topik Menarik