Ratu Elizabeth Anggap Semua Orang Israel Adalah Teroris

Ratu Elizabeth Anggap Semua Orang Israel Adalah Teroris

Global | sindonews | Rabu, 11 Desember 2024 - 21:11
share

Mendiang Ratu Elizabeth II percaya semua orang Israel adalah "teroris atau putra teroris". Itu diungkapkan mantan presiden Israel, Reuven Rivlin, yang menuai reaksi luas.

British Jewish News melaporkan bahwa Rivlin membuat komentar tersebut di sebuah acara gala di London, yang memperingati 100 tahun Institut Teknologi Technion Haifa.

Laporan itu menambahkan bahwa Rivlin mengatakan bahwa akibat dari keyakinan dan pandangan Ratu Elizabeth terhadap negara, hubungan antara dirinya dan Israel menjadi tegang.

"Dia menolak menerima pejabat Israel mana pun ke Istana [Buckingham], kecuali untuk acara-acara internasional," katanya, dilansir The New Arab.m Dia menambahkan bahwa Raja Charles III di sisi lain selalu "sangat ramah".

Selama masa jabatannya sebagai raja selama 70 tahun, Ratu Elizabeth tidak pernah mengunjungi Israel meskipun melakukan kunjungan resmi ke banyak negara lain.

Menurut beberapa laporan, Ratu Elizabeth juga enggan menyambut pejabat Israel di Istana Buckingham, kecuali untuk acara atau kegiatan internasional.

Pada tahun 1984, Ratu Elizabeth mengunjungi Yordania, di mana dia bertemu dengan Raja Hussein I dalam perjalanan empat hari ke negara itu.

Pangeran William, cucu ratu, diyakini sebagai satu-satunya bangsawan Inggris yang telah mengunjungi Israel dalam kapasitas resmi, selama acara kemerdekaan Israel, yang dikutuk oleh banyak warga Palestina dan aktivis.

Secara daring, komentar dari Rivlin telah memicu respons yang luas dan beragam dari pengguna media sosial, banyak di antaranya memuji mendiang raja atas sikapnya yang jelas sementara yang lain mengkritik kurangnya penentangannya terhadap pendudukan Israel atas Palestina.

"Mendiang Ratu Elizabeth adalah seorang wanita bijak dalam pemerintahannya yang panjang, ia berkeliling dunia tetapi menolak untuk mengunjungi Israel karena serangan teroris di Hotel King David pada bulan Juli 1946 yang menewaskan 91 orang & melukai 45 orang. Banyak dari mereka adalah perwira Inggris. Israel didirikan atas dasar terorisme," tulis seseorang.

"Dugaan saya adalah bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan perlakuan mereka terhadap Palestina dan lebih berkaitan dengan kelompok bersenjata Zionis awal seperti Lehi dan kampanye mereka melawan Inggris," kata yang lain.

"Ratu jauh lebih pintar daripada yang saya duga," komentar seseorang.

Pengungkapan dari Rivlin muncul saat Israel terus melancarkan perang brutal di Jalur Gaza yang terkepung.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 44.758 orang sejak 7 Oktober 2023 dan melukai sedikitnya 106.134 orang lainnya. Perang tersebut telah menghancurkan seluruh wilayah dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.

Topik Menarik