Raihan Lawatan Diplomatik Perdana

Raihan Lawatan Diplomatik Perdana

Nasional | sindonews | Minggu, 1 Desember 2024 - 05:40
share

Andi PurwonoDosen Hubungan Internasional FISIP dan Wakil Rektor 1 Universitas Wahid Hasyim

PRESIDEN Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan kerja perdana ke luar negeri selama dua pekan (8-23/11). Tiongkok menjadi negara pertama yang dikunjungi disusul Amerika, Peru untuk KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Brasil untuk pertemuan G-20, Inggris, dan Uni Emirat Arab. Apa makna strategis lawatan perdana presiden kedelapan setelah dilantik pada 20 Oktober lalu ini?

Kunjungan kenegaraan presiden merupakan bagian penting dari diplomasi tingkat tinggi. Model diplomasi ini biasanya menjadi terobosan pembuka seorang kepala pemerintahan dan besar maknanya. Para menteri pembantunya hingga pejabat di bawahnya akan menindaklanjuti capaiannya.

Salah satu aspek penting diplomasi adalah proses komunikasi (Costas M. Costantinou:1996:25), terutama dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Kepentingan nasional vital kita selain keamanan adalah kesejahteraan ekonomi. Diplomasi ekonomi lawatan Presiden Prabowo terbukti berhasil dengan raihan komitmen investasi senilai USD18,57 miliiar atau sekitar Rp294,80 triliun.

Kunjungan ke Tiongkok (8-10/11) berhasil menarik investasi senilai USD10,07 miliar atau sekitar Rp157,64 triliun. Pelaku bisnis dari kedua negara juga menyetujui sejumlah perjanjian kerja sama yang mendukung program prioritas pemerintah. Ini meliputi sektor ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta pengembangan sains dan teknologi.

Di Amerika, pertemuan dengan Joe Biden juga menyepakati penguatan hubungan ekonomi melalui peningkatan peluang perdagangan kedua pihak (12/11). Biden mengakui bahwa selama 75 tahun hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS adalah hubungan terkuat yang pernah ada. Kedua pemimpin juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin agar lebih komprehensif.

Sehari sebelumnya (11/11), Prabowo bertemu The United States Indonesia Society (USINDO) yakni sebuah organisasi non-pemerintahan yang didirikan untuk meningkatkan saling pemahaman dan memperkuat hubungan di antara kedua negara dan penduduknya. Pertemuan dihadiri 25 pihak dari kedua negara termasuk beberapa pimpinan perusahaan besar AS seperti Freeport Mcmoran, S&P Global, Boeing, BP America, Exxonmobil, Citi, Caterpillar, dan lain-lain. Keterlibatan pihak swasta ini menjadi peluang besar bagi implementasi kerjasama selanjutnya.

Melalui percakapan telepon, Presiden AS terpilih, Donald Trump memuji kefasihan bahasa Inggris Prabowo yang kemudian meresponnya dengan menyebut bahwa semua pelatihan militernya didapatkan di Amerika. Di Tiongkok Presiden Prabowo menyebut negara itu bukan hanya sebagai adikuasa tetapi juga sebagai bangsa berperadaban besar, yang dibalas apresiasi Perdana Menteri Xi Jin Ping atas pemilihan Tiongkok sebagai negara pertama kunjungannya. Sentuhan diplomasi personal seperti ini penting dalam mempertajam komunikasi diplomasi formal.

Di Inggris, PM Keir Starmer dan Prabowo memperingati 75 tahun hubungan bilateral dan sepakat mengupayakan kemitraan strategis baru lebih mendalam pada tahun 2025. Hal ini menyediakan kerangka kerja yang melibatkan kalangan bisnis, akademisi, lembaga penelitian, organisasi budaya, dan masyarakat yang luas. Inggris juga mendukung upaya Indonesia bergabung ke Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan memberikan paket dukungan teknis.

Dalam pertemuan di Istana Qasr Al-Watan Abu Dhabi (23/11/2024), Prabowo bertemu langsung dengan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan menyepakati tujuh kesepakatan kerja sama terutama untuk bidang ekonomi dan sosial budaya. Kesepakatan itu di antaranya terkait sektor industri dan advanced technology, energi, pertambangan dan infrastruktur, kesehatan, kebudayaan, pariwisata, serta capacity building SDM dan tata kelola pemerintahan.

Simbol Penting

Aspek penting kedua diplomasi adalah perwakilan simbolik. Kehadiran presiden menunjukkan simbol bahwa negara dan organisasi yang dikunjungi penting bagi kita. Keempat negara adalah kekuatan utama dari Asia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

Pengaruh langsung (direct power) Tiongkok, Amerika, dan Inggris sangat diperhitungkan. Kemampuannya memobilisasi kekuatan ke berbagai wilayah bumi tidak terbantah. Pengaruh strukturalnya (structural power) di institusi-institusi internasional penting juga bisa dirasakan sehingga harus terus diperhitungkan dalam percaturan politik global termasuk di kawasan Indo-Pasifik.

Secara bilateral, mereka juga sangat penting bagi Indonesia. Sebagai contoh, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dengan volume perdagangan mencapai 127 miliar dolar Amerika dan menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia (35,2). Ia juga investor asing terbesar ketiga dengan nilai investasi USD1,87 miliar atau Rp119,9 triliun pada 2023.

Amerika juga merupakan mitra dagang utama dengan nilai perdagangan pada 2023 tercatat USD34,5 miliar. Neraca perdagangan kita selalu mencatat surplus dalam lima tahun terakhir dan investasi Amerika merupakan yang terbesar keempat di Indonesia dengan nilai USD1,1 miliar. Demikian juga Inggris dan Uni Emirat Arab memiliki nilai strategis secara bilateral.

Bebas Aktif dan Multilateralisme

Kehadiran presiden juga menegaskan haluan politik luar negeri kita yang tetap dituntun doktrin bebas aktif. Sikap ini penting dalam mendayung di antara kompleksitas karang tantangan dunia. Independensi dan tekad aktif berkontribusi ini juga penting dalam dunia yang penuh kompetisi dan konflik.

Kehadiran di KTT APEC dan G20 membuka kesempatan memperjuangkan kepentingan nasional di kedua forum kerja sama ekonomi itu serta pertemuan bilateral dengan para kepala negara sahabat. Ia juga menegaskan dukungan kita pada multilateralisme dalam penanganan problem global. Di KTT APEC Peru, Prabowo menegaskan Indonesia mendukung perdagangan adil Asia Pasifik. Presiden juga menegaskan pentingnya tindakan kolektif dari anggota G20 untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Dukungan pada multilateraliame ini juga menjadi keberlanjutan politik luar negeri Indonesia yang penting. Dalam dunia yang masih dipenuhi kompetisi, kolaborasi turut menjadi kata kunci harmoni bumi. Raihan lawatan diplomatik perdana presiden memberi optimisme berarti.

Topik Menarik