Polisi Tembak Paskibra di Semarang hanya Gara-gara Senggolan Motor
Kasus menggemparkan terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Seorang pelajar anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Gamma Rizkynata Oktafandy tewas ditembak oknum polisi hingga tewas.
Informasi yang diperoleh SINDOnews, sejumlah saksi menyebutkan korban saat kejadian sedang berboncengan bersama satu orang temannya berinisial S.
Keduanya melintas di kawasan Jakanb Candi Penataran, Kalipancur, Kota Semarang pada menjelang Minggu (24/11/2024) dini hari.
Beberapa saat kemudian, kendaraan yang dikendarai korban dan temannya tiba-tiba bersenggolan dengan sepeda motor lain yang diduga dikendarai oknum polisi.
Setelah kejadian senggolan, korban ditembak di bagian pinggul. Sementara kawan korban luka tembak di tangan dan selamat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio saat dikonfirmasi terkait kasus ini korban meninggal diduga akibat ditembak oknum polisi di Kota Semarang tak menampiknya.
“Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes, trims,” tulis Kombes Dwi.
Sementara itu, dalam unggahan di salah satunya akun @Kyai Mbeler menyebutkan korban meninggal dunia pada Minggu 24 November 2024 pukul 01.58 WIB.
Dia menuliskan kronologi yang didapatkan dari keluarga, korban terkena tembak oknum polisi, sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang, namun nyawa korban tak bisa diselamatkan.
Korban tak selamat sebab peluru yang menembus pinggulnya. Pemakaman korban dilakukan Minggu sore di Kabupaten Sragen.
Korban diketahui merupakan siswa kelas XI Teknik Mesin 2, meninggal dunia Minggu (24/11/2024). Korban sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang. Staf Humas RSUP dr Kariadi Semarang Aditya Kandu membenarkan korban tersebut sempat dirawat di IGD RSUP dr Kariadi Semarang. “Inggih leres Mas (iya, betul), di data kami pasien nama (inisial) GRO (korban), masuk IGD tanggal 24 November 2024 dan keluar pada tanggal yang sama,” kata Adit dikonfirmasi via WhatsApp. Saat ditanyakan apakah pasien sempat operasi pengeluaran proyektil, Adit belum bisa memastikan. “Maaf, kami kurung paham untuk kronolog kejadian dan penanganan medisnya, untuk diagnosa kami belum terinfo,” sambungnya. Informasi dari pihak forensik setempat, pasien tersebut sudah dibawa pulang ke alamat tinggal di Jalan Borobudur Timur, Manyaran, Kota Semarang. Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto saat dikonfirmasi, menyarankan agar wartawan menghubungi Kapolrestabes Semarang. “Segera ke Kapolrestabes Semarang,” ujar Artanto.