Heri-Sholihin Optimistis Ekonomi di Kota Bekasi Tumbuh 8 Persen
Juru Bicara Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 01 Heri Koswara-Sholihin, Kamil Syaikhu optimistis ekonomi di Kota Bekasi mampu tumbuh hingga 8 persen. Pertumbuhan ekonomi hingga angka itu bagian dari visi-misinya dalam Pilkada Kota Bekasi.
Kamil menuturkan target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen sebagai upaya menyelaraskan program Presiden Prabowo Subianto.
“Ini bukan sekadar angka, tetapi rencana terukur yang akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Kamil, Kamis (21/11/2024).
Salah satu indikator utama untuk mencapai target ini adalah mengimplementasikan program makan siang gratis dengan melibatkan UMKM. Targetnya, 40 ribu siswa SD dan SMP di luar penerima program pemerintah pusat. Alokasi anggarannya sekitar Rp100 miliar setahun.
Program ini tidak hanya memberikan bantuan pangan, tetapi juga melibatkan UMKM lokal sebagai pihak penyedia makanan. Melalui anggaran pemerintah, ekonomi berputar dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi itu juga mengungkapkan program ini bisa menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor kuliner dan logistik. Dalam program penyediaan lapangan kerja, pihaknya menargetkan membuka 100 ribu lapangan kerja dari berbagai sektor baik industri maupun UMKM.
“Kami ingin setiap program yang diluncurkan pemerintah punya dampak ganda baik untuk masyarakat penerima manfaat maupun pelaku usaha lokal,” ucapnya.
Tak lupa, peran investor sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Pemerintah harus ramah dan selalu memudahkan proses investasi di Kota Bekasi.
Kesejahteraan Pegawai Pemerintah DiperhatikanCalon Wali Kota Bekasi Heri Koswara menyampaikan komitmennya mengembalikan kesejahteraan para pegawai tenaga kerja kontrak (TKK) pemerintah di lingkungan Pemkot Bekasi. Pegawai kontrak itu sempat mengalami penurunan take home pay hingga di bawah upah minimum.
“Sambil mengawasi proses peralihan status dari TKK menjadi PPPK, kami akan menjamin kesejahteraan pegawai,” katanya.
Dengan penghasilan yang naik, maka minat belanja masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pun bisa diraih. “Kita harus pastikan mereka mendapatkan kesejahteraan layak. Kenaikan honor ini bukan hanya soal uang, tetapi penghormatan atas dedikasi mereka,” ucap Heri.