4 Pemimpin Dunia Sahabat Dekat Prabowo Subianto

4 Pemimpin Dunia Sahabat Dekat Prabowo Subianto

Global | sindonews | Kamis, 21 November 2024 - 14:05
share

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memiliki kedekatan dengan banyak pemimpin dunia. Kedekatan personal itu menguntungkan Prabowo dalam membangun diplomasi dan memperkuat Indonesia dalam panggung global.

Umumnya, Prabowo membangun persahabatan panjang dengan para pemimpin di negara-negara ASEAN. Namun, dia juga memiliki akar pertemanan global yang luas karena pergaulan internasional yang kuat dan solid.

4 Pemimpin Dunia Sahabat Dekat Prabowo Subianto

1. Raja Abdullah dari Yordania

Raja Abdullah dari Yordania merupakan salah satu pemimpin dunia yang mengucapkan selamat kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto atas pelantikannya, mendoakannya agar sukses, dan rakyat Indonesia terus maju dan sejahtera.

Selama panggilan telepon tersebut, Raja Yordania menegaskan kembali keinginan Yordania untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia, memperluas kerja sama, dan menjaga koordinasi pada isu-isu yang menjadi perhatian bersama, demi melayani kedua bangsa.

Melansir The Star, saat masih menjadi menteri pertahanan, Prabowo Subianto, bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II di Amman pada Oktober lalu, membahas bantuan kemanusiaan dan perlindungan bagi rakyat Gaza.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Prabowo yang mewakili Presiden Joko Widodo pada pertemuan puncak "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza". Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyoroti peran Yordania sebagai salah satu mitra Indonesia yang paling aktif dalam mengadvokasi rakyat Palestina.

"Pemerintah Indonesia terus memantau situasi yang memburuk di Gaza. Jumlah korban dan cedera terus meningkat. Indonesia sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Gaza yang sangat rentan," kata Prabowo dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Raja Abdullah II menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormatnya atas kehadiran Prabowo di Yordania atas nama Presiden Jokowi pada pertemuan puncak di Gaza.

Kedua pemimpin menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengoordinasikan dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Raja Abdullah II menggarisbawahi pentingnya pertemuan puncak Gaza dalam menyatukan upaya untuk mengoordinasikan dan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut serta menekankan perlunya gencatan senjata segera di Gaza dan perlindungan warga sipil.

Sementara itu, Raja Abdullah menilai Indonesia membutuhkan sosok Prabowo. "Saya sudah mengenal Anda sejak lama. Saya sangat bangga dengan Anda," kata Abdullah II. Menanggapi Raja Yordania, Prabowo mengatakan dirinya menghargai persahabatan yang sudah lama terjamin.

Dikutip dari Buku Prabowo dari Cijantung Bergerak ke Istana, Minggu (14/4/2024), kedekatan hubugan Prabowo dengan Abdullah II sudah terjalin sejak menjadi prajurit. Keduanya berkenalan saat menempuh pendidikan infanteri di lembaga pelatihan pasukan khusus Amerika Serikat, Fort Benning.

Kemudian disambung saat menjalani antiteror di Jerman Barat. Hubungan dekat itu terus berlangsung ketika mereka kembali negara masing-masing dan memegang pos komandan pasukan khusus. Abdullah II yang waktu itu menjadi Pangeran memimpin Komando Pasukan Khusus Kerajaan Yordania (RJSOC), sementara Prabowo menduduki jabatan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Raja Abdullah Abdullah konon memandang Prabowo sebagai seniornya. Sewaktu prajurit Kopassus berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia, Mount Everest, Pangeran Abdullah mengikutinya dengan antusias. Ia terharu ketika mendengar cerita bahwa suara takbir diteriakkan pertama kalinya dari situ. Bisa dikatakan bahwa Yordania adalah negara kedua bagi Prabowo.

Terlebih setelah kisruh 1998 pecah. Mengetahui sahabatnya sedang mengalami kesusahan, Pangeran Abdullah menawari Prabowo yang diduga terlibat beberapa kasus penculikan untuk tinggal di negaranya. "What I can do? You're my friend," ujar Pangeran Abdullah melalui sambungan telepon. Gayung bersambut, telepon dari Pangeran Abdullah ini kemudian menjadi tiket emas bagi Prabowo untuk terbang ke Yordania.

2. PM Malaysia Anwar Ibrahim

Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10/2024) malam langsung mendatangi rumah keluarga sahabat lamanya di Kertanegara, Jakarta Selatan, untuk makan malam santai dan menyenangkan bersama.

Sahabat lama itu adalah Prabowo Subianto yang dilantik sebagai presiden kedelapan Indonesia keesokan harinya. Keduanya disebut-sebut sudah saling kenal sejak muda.

Momen penting ini juga dibagikan Prabowo di akun resminya, X. Ia menulis: "Merupakan kehormatan besar untuk menerima sahabat saya, Perdana Menteri Malaysia, @anwaribrahim, di kediaman orang tua saya di Kertanegara 4, Jakarta."

Meski singkat, catatan dan pertemuan ini menunjukkan penekanan Prabowo pada persahabatannya dengan Anwar, mengingat keduanya telah melalui karier politik yang sama dan penuh tantangan.

Melansir The Star, persahabatan yang erat ini juga terlihat jelas, karena Prabowo selalu mengunjungi Anwar setiap kali ia berkunjung ke Malaysia.

Para analis meyakini bahwa kedekatan kedua pemimpin ini membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara di berbagai sektor, termasuk perdagangan, energi baru, pertahanan, pendidikan, dan keuangan.

Persahabatan mereka yang telah terjalin lama juga memberikan landasan yang kokoh untuk kolaborasi di masa mendatang karena kedua pemimpin tersebut tengah menghadapi berbagai isu internasional yang kompleks seperti Palestina, Myanmar, Islamofobia, dan kampanye anti-kelapa sawit.

Dalam sesi pelantikan di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang dihadiri oleh para pemimpin negara lain pada hari Minggu, Anwar menerima tepuk tangan meriah dan standing ovation terbanyak ketika diperkenalkan oleh Prabowo.

Mengenai bidang-bidang kerja sama tertentu di bawah pemerintahan Prabowo, analis itu mencatat bahwa masih terlalu dini, tetapi beberapa perusahaan Malaysia diketahui sedang menjajaki peluang investasi, termasuk pengembangan perumahan di ibu kota baru, Nusantara.

Kunjungan Anwar dilakukan saat Malaysia bersiap menjadi ketua ASEAN tahun depan, yang disinggung oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Md Hasrin Tengku Hussin, yang menyatakan: "Ini adalah momen penting bagi kedua negara kita. Kunjungan kerja perdana menteri akan memperkuat hubungan bilateral dan memperkuat kerja sama ASEAN."

Banyak analis juga setuju bahwa babak baru kerja sama antara kedua negara dapat mengatasi tantangan bersama sambil memanfaatkan kekuatan bersama untuk lebih memperkuat dinamika ASEAN sebagai platform kerja sama regional di tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Wakil Rektor (Akademik) Universiti Utara Malaysia Mohd Azizuddin Mohd Sani mengatakan kedekatan hubungan Anwar-Prabowo akan mengangkat hubungan Kuala Lumpur-Jakarta ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih bermakna.

Dia juga melihat Prabowo, yang menerima pendidikan awalnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, dan Anwar, yang memiliki hubungan dekat dengan banyak tokoh Indonesia dan memahami dinamika negara, memiliki saling pengertian satu sama lain.

"Saya melihat kedekatan kedua pemimpin negara sangat penting bagi masa depan kedua negara, tidak hanya dalam hal politik tetapi juga dalam pengembangan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya antara kedua negara, yang dapat mendorong upaya untuk membangun hubungan yang lebih erat antara masyarakat kedua negara," katanya.

Menggambarkan Anwar dan Prabowo sebagai sahabat sejati, ia mengatakan hubungan tersebut tidak berkembang baru-baru ini tetapi telah dibangun sejak masa muda kedua pemimpin, dimulai pada era Presiden Soeharto.

"Tentunya, ketika persahabatan yang erat antara dua pemimpin negara diterjemahkan ke dalam hubungan diplomatik, itu akan menguntungkan kemajuan kedua negara dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya," katanya.

3. PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengungkapkan komitmen untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor utama dan janji untuk meningkatkan "ketahanan di tengah lingkungan geopolitik yang tidak menentu".

Wong berada di Jakarta untuk apa yang digambarkan kantornya sebagai pertemuan "pengantar", meskipun ini adalah kunjungannya yang ketiga tahun ini ke Indonesia. Baik dia maupun Prabowo baru-baru ini terpilih sebagai pemimpin negara masing-masing.

Mereka menegaskan kembali "persahabatan yang kuat" antara Indonesia dan Singapura, dengan menekankan tujuan bersama dalam ketahanan dan pembangunan.

“Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan kerangka kerja sama pertahanan kami, termasuk pengaturan untuk area pelatihan militer,” kata Prabowo, menggarisbawahi keinginan bersama untuk memperkuat kerja sama keamanan di kawasan yang penuh dengan tantangan strategis.

Mengenai kerja sama ekonomi, Prabowo menyatakan harapan bahwa Singapura akan meningkatkan akses pasar untuk produk-produk Indonesia melalui penyelarasan regulasi, demikian pernyataan Istana.

Kedua pemimpin juga berkomitmen untuk memperluas investasi Singapura di sektor-sektor prioritas Indonesia, termasuk energi terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digitalisasi, semikonduktor, perawatan kesehatan, dan pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara.

4. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Presiden terpilih Prabowo Subianto pernah mengunjungi Manila untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr saat masih menjadi menteri pertahanan.

“Saya sangat terkesan dengan kepemimpinan Anda,” kata Prabowo kepada Presiden Marcos, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan.

“Pandangan strategis Anda telah memajukan posisi Filipina di panggung global secara signifikan, menunjukkan kemajuan nyata dalam politik, ekonomi, dan militer,” tambah menteri pertahanan tersebut.

Indonesia, lanjut mantan jenderal Angkatan Darat tersebut, juga mengapresiasi negara tetangganya yang merupakan negara kepulauan karena telah menjadi tuan rumah pertemuan ke-13 Komite Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan Bersama Filipina-Indonesia (JDSCC) pada bulan Juni.

Topik Menarik