Lebih Dihormati Dibandingkan Firaun, Mumi Pendeta Wanita Mesir Ditemukan

Lebih Dihormati Dibandingkan Firaun, Mumi Pendeta Wanita Mesir Ditemukan

Teknologi | sindonews | Kamis, 7 November 2024 - 14:50
share

Arkeolog temukan ruang pemakaman 'luar biasa' berusia 4000 tahun milik seorang pendeta wanita Mesir yang diyakini lebih dihormati dibandingkan Firaun.

Pemakaman tersebut ditemukan di kota Asyut, yang berjarak 200 mil selatan Kairo dan diyakini milik Idy, putri seorang gubernur kaya Djefai-Hapi I yang hidup sekitar tahun 1800 SM.

Dalam sebuah posting Facebook, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan bahwa ia adalah “salah satu penguasa terpenting di wilayah-wilayah Mesir kuno.”

"Djefai-Hapi I didewakan pada zaman dahulu dan makamnya merupakan bagian tak terpisahkan dari memori budaya Mesir kuno selama lebih dari 2000 tahun," kata Profesor Jochem Kahl, seorang arkeolog di Freie Universität Berlin yang memimpin penemuan tersebut, saat berbicara kepada Daily Mail.

“Idy adalah pendeta wanita dewi Hathor dan disebut 'nyonya rumah', yang mengidentifikasi dirinya sebagai wanita dari keluarga kaya," kata Kahl.

Menurut para arkeolog, ini adalah "beberapa peti mati paling menakjubkan yang pernah ditemukan" dan ditutupi dengan ilustrasi dan teks "yang menggambarkan perjalanan orang yang meninggal di akhirat".

Setelah kematiannya, organ-organ internal Idy - limpa, hati, usus dan paru-paru - dikeluarkan dari tubuhnya dan disimpan dalam toples.

Jasad Idy kemudian dimumikan, yaitu suatu proses pengawetan jasad setelah kematian dengan cara sengaja membalsem atau mengeringkan dagingnya.

Dalam studi pendahuluan terhadap tulang-tulangnya, ditemukan bahwa sang putri meninggal sebelum usia 40 tahun setelah ia memiliki cacat kaki bawaan.

Para arkeolog juga menemukannya bersama barang-barang kuburan, termasuk belati dan patung-patung kayu, yang kemungkinan disimpan dengan maksud agar ia dapat menggunakannya di akhirat.

Arkeolog di Freie Universitat Berlin Profesor Jochem Kahl, yang memimpin penemuan itu, menyebutnya "luar biasa secara estetika dan ilmiah".

Menurut Kahl, penelitian ini akan memungkinkan “pernyataan baru dan berjangkauan luas untuk dibuat tentang posisi perempuan dan transfer pengetahuan di Mesir kuno.”

Kahl menambahkan bahwa perlu ada penelitian lebih lanjut atas penemuan tersebut yang akan mengungkap kehidupan Idy dan ayahnya.

“Setelah konsolidasi konservasi awal benda-benda kayu di ruang pemakaman dan pemulihan yang melelahkan dari terowongan sempit sedalam 14 meter, temuan-temuan tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Purbakala dan Pariwisata Mesir,” tambahnya.

Topik Menarik