Puluhan Rumah Terendam Banjir Akibat Hujan Deras, Ratusan Warga Sukabumi Mengungsi
Hujan deras yang mengguyur, Selasa (5/11/2024) sore, menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung dan Sukabumi terendam banjir. Akibatnya, ratusan warga Sukabumi terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
Sebuah video amatir merekam detik-detik banjir yang menghanyutkan lapak para pedagang di Jalan Balai Desa, Cikole, Kota Sukabumi. Terlihat para pedagang panik ketika arus deras tiba-tiba menghantam area mereka, khawatir barang dagangan mereka tersapu banjir. Kendaraan yang diparkir di sekitar lokasi juga turut terendam air.
Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan 34 rumah di tujuh kecamatan di wilayah Kota Sukabumi terendam banjir hingga setinggi satu meter. Debit air yang meningkat cepat akibat penyempitan sungai memperburuk situasi. Warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya karena banjir datang dengan sangat mendadak.
Salah satu warga korban banjir, Sofiah mengatakan, banjir terjadi ktika ia sedang bekerja. Anaknya datang memberitahukan bahwa rumahnya terendam banjir.
"Setelah saya pulang, air setinggi ini (menunjukkan pinggang), di belakang satu meter, jadi nggak bisa pulang. Sudah saya pasrah, kembali lagi ke tempat kerja," katanya, Selasa (5/11/2024) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat total 66 titik bencana akibat hujan deras ini. Selain banjir, beberapa wilayah juga terdampak pohon tumbang dan tanah longsor yang mengancam keselamatan warga di daerah tersebut.
Hingga saat ini, BPBD dan pihak terkait terus melakukan evakuasi dan penanganan bagi warga terdampak, sembari memantau kondisi cuaca yang masih belum stabil.
Sungai Citarum Meluap
Air masuk ke dalam rumah setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Bandung, Selasa (5/11/2024) sore. FOTO/AGI ILMAN
Banjir juga terjadi di Kabupaten Bandung akibat hujan deras, Selasa (5/11/2024) sore. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum dan anak-anak sungainya, yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dari sore hari.
Kecamatan-kecamatan di wilayah Bandung Selatan, seperti Banjaran, Arjasari, Baleendah, dan Cangkuang, menjadi yang paling terdampak.
Genangan air menggenangi jalanan dan rumah-rumah warga. Akses jalan utama, seperti Cikutil-Bongpulus di Desa Banjaran Wetan, terputus total, membuat komunikasi dan mobilitas warga terganggu.
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setempat, Dede Hardi, mengonfirmasi bahwa banjir cukup parah dan telah menutupi sejumlah jalan.
"Sampai pukul 21.00, Cikutil-Bongpulus terputus, dan banyak rumah yang tergenang air. Kami bersama tim gabungan sedang berada di lokasi untuk melakukan evakuasi," kata Dede.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Puji Suska Utama, melaporkan bahwa beberapa titik di wilayah Bandung Selatan, terutama yang berada dekat aliran Sungai Citarum, kini terendam banjir.
“Ketinggian air rata-rata 50 hingga 60 sentimeter. Kami terus bekerja dengan tim untuk mengevakuasi warga dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Namun, meski upaya evakuasi terus dilakukan, Uka mengungkapkan bahwa dia sendiri terjebak di daerah Cangkuang akibat banjir, dan pihaknya belum menerima laporan mengenai korban jiwa.
"Proses asesmen dan penanganan banjir masih berlangsung hingga malam hari. Belum ada laporan apa ada korban jiwa atau tidak," pungkasnya.
Pemerintah daerah dan BPBD terus berkoordinasi untuk meminimalisir dampak lebih lanjut dari banjir ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.