Aliansi Pemuda Cianjur Minta Kasus Warga Meninggal Usai Pengobatan Gratis Diusut
Gerakan Aliansi Pemuda Cianjur meminta pihak berwenang turun tangan mengusut fakta misteri meninggalnya warga Kecamatan Naringgul setelah mengikuti pengobatan gratis yang diadakan salah satu pasangan Calon Bupati-Wakil bupati Cianjur. Warga meninggal dunia usai meminum obat dari pengobatan gratis tersebut.
Koordinator Aliansi Pemuda Cianjur, Ali Akbar mengatakan, peristiwa meninggalnya warga Naringgul memunculkan spekulasi liar di masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan pengusutan transparan untuk menghentikan spekulasi tersebut.
"Kami juga menuntut kejelasan dan ketegasan regulasi yang mengatur dan pengawasan yang ketat, untuk kegiatan pengobatan pada masyarakat di luar fasilitas kesehatan. Hal itu untuk mengantisipasi agar kejadian serupa jangan sampai terulang. Jangan sampai ada masyarakat Cianjur menjadi korban, dari pelayanan kesehatan yg tidak memenuhi standar," kata Ali dalam keterangannya dikutip, Rabu (6/11/2024).
Selain mendesak pihak berwenang, Ali bersama Aliansi Pemuda Cianjur menggelar aksi dalam rangka doa bersama untuk Yohani (42), warga Naringgul yang meninggal dunia, Senin (4/11/2024) malam. Aksi digelar di Taman Joglo Cianjur.
"Kami prihatin atas kejadian tersebut. Karena itu, kami Aliansi Pemuda Cianjur melakukan kegiatan ini. Berangkat dari kecemasan masyarakat di media sosial dan pihak keluarga yang terganggu. Maka kebenaran kasus ini harus terbuka agar masyarakat tidak menafsirkan secara liar, " ujar Ali.
Meninggalnya Yohani (42) warga Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dan berbagai dugaan. Pasalnya, secara kronologis Yohani meninggal setelah mengonsumsi obat yang diberikan dari pengobatan gratis yang digelar oleh salah satu paslon Pilkada.
Dengan kejadian tersebut, wajar jika kemudian banyak pihak menduga dan dan mengaitkan tewasnya Yohani dengan kegiatan pengobatan gratis meski hal itu masih sebatas dugaan dan belum terbukti.
"Sekali lagi kami atas nama Aliansi Pemuda Cianjur mendoakan almarhum Ibu Yohani diterima disisi Allah SWT, dan pihak keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketenangan," katanya.
Untuk diketahui, warga Kampung Singkup, Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa Barat, Yohani (42), meninggal dunia pada 27 Oktober 2024 setelah mengonsumsi obat. Obat itu didapat dari pengobatan gratis yang diadakan oleh salah satu tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur.
Kepala UPTD Puskesmas Naringgul, Arif Sopian mengatakan, sehari sebelum meninggal, Rohani yang merasa sakit kepala berangkat ke pengobatan gratis salah satu paslon kepala daerah Cianjur. Setelah diperiksa, ia diberikan obat.
"Pada malam harinya, beliau meminum obat dari hasil pengobatan gratis. Dan sekitar pukul 11 malam, mengeluh pusing dan muntah-muntah, lalu tidak sadarkan diri," katanya.
Besok harinya, Rohani dibawa ke Puskesmas Naringgul dalam keadaan koma. Karena itu korban dirujuk ke rumah sakit Bandung. Namun di perjalanan sudah tidak bernapas dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara anak Yohani, Kuswana berharap agar kejadian ini tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ibu kami. Kami memohon agar kejadian ini tidak diseret ke dalam ranah politik," katanya.
Ia juga mengakui bahwa keluarga saat ini masih dalam suasana duka dan berharap masyarakat memahami situasi yang mereka alami. "Kami bukan menutup diri, tetapi masih dalam kondisi berduka dan tertekan. Mohon pengertiannya," katanya.