7 Penyebab Meghan Markle Dibenci Masyarakat, Salah Satunya Munafik

7 Penyebab Meghan Markle Dibenci Masyarakat, Salah Satunya Munafik

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 5 November 2024 - 13:00
share

JAKARTA – Penyebab Meghan Markle dibenci masyarakat begitu beragam. Mereka mempunyai alasan sendiri kenapa istri Pangeran Harry itu tidak disukai, khususnya bagi para penggemar keluarga Kerajaan Inggris.

Duchess of Sussex memiliki banyak pencela dan pembela yang bersemangat. Meski kedua kelompok sepakat bahwa Markle tidak disukai di beberapa kalangan, mereka masing-masing memiliki penjelasan yang sangat berbeda tentang mengapa hal ini terjadi. Dikutip hubpages.com, berikut ulasannya.

Penyebab Meghan Markle Dibenci Masyarakat

Para pengkritik sang Duchess cenderung melihat Meghan Markle sebagai orang istimewa yang suka berperan sebagai korban. Ia juga dituduh sebagai pengganggu, terlalu mementingkan diri sendiri, dan manipulatif, serta berperilaku dengan cara yang dibuat-buat dan munafik dalam banyak isu sosial, lingkungan dan politik.

Di sisi lain, para pembela Markle melihat serangan terhadapnya dimotivasi oleh prasangka seperti rasisme, seksisme, dan keangkuhan, serta didorong oleh lembaga Inggris yang brutal dan budaya media yang kejam.

1. Orang istimewa yang berperan sebagai korban

Meski telah memperoleh banyak kekayaan, ketenaran dan status sosial melalui pernikahannya dengan Harry, Meghan Markle sering menggambarkan dirinya dalam podcast dan wawancara sebagai seseorang yang diperlakukan tidak adil. Hal ini mungkin tampak tidak sesuai bagi banyak orang karena banyak orang berjuang dalam hidup tanpa semua sumber daya yang dimiliki Markle.

Meski tampak jelas dari hasil liputan medianya bahwa Markle ingin menggambarkan dirinya sebagai orang yang kuat, yang mencapai posisinya saat ini melalui usahanya sendiri, ketenarannya sebagian besar dicapai melalui pernikahan dan dia tampak tidak aman dan pendendam.

2. Mengontrol dan menindas

Para pengkritik Meghan Markle secara konsisten menuduhnya sebagai orang yang suka mengontrol dan memanipulasi, khususnya terhadap suaminya, Harry. Ia tampaknya memiliki kecenderungan untuk mendominasi percakapan dan mencari pusat perhatian selama wawancara.

Menurut laporan yang dimuat di The Times, staf yang bekerja di rumah tangga kerajaan juga mengeluhkan tentang penindasan yang dilakukan Markle. Email yang bocor yang ditulis oleh Jason Knauf, mantan sekretaris komunikasi Istana Kensington, menunjukkan bahwa sang Duchess telah menunjukkan perilaku yang "sama sekali tidak dapat diterima".

Juru bicara sang Duchess mengatakan bahwa tuduhan penindasan tersebut merupakan bagian dari kampanye kotor yang dirancang untuk mendiskreditkan Markle.

3. Tidak Jujur

Ada banyak tuduhan bahwa Meghan Markle telah melebih-lebihkan, menyesatkan, atau tidak setia pada fakta dalam pernyataan publiknya. Salah satu contohnya adalah ketika ia mengklaim bahwa seorang pemeran Lion King mengatakan kepadanya bahwa reaksi di Afrika Selatan terhadap pernikahan kerajaannya adalah orang-orang merayakannya di jalan-jalan seperti "ketika Mandela dibebaskan dari penjara."

Anekdot ini menimbulkan kebingungan karena satu-satunya pemeran berkebangsaan Afrika Selatan mengatakan bahwa dia tidak pernah bertemu Markle. Ada kemungkinan bahwa ia sebenarnya merujuk pada komposer Afrika Selatan Lebohang Morake, yang dikenal sebagai Lebo M, yang ditemuinya di pemutaran perdana film tersebut di London pada 2019.

4. Munafik

Banyak contoh Meghan Markle dianggap munalik, seperti mengklaim bahwa dia sangat biasa, tetapi sambil menghabiskan banyak uang untuk pakaian dan rumah serta hidup mewah.

Meghan Markle juga mendapatkan ketenaran dan kekayaan dari hubungannya dengan keluarga kerajaan Inggris, secara bersamaan menyerang Keluarga Kerajaan.

5. Terlalu Peduli dengan Status Sosial

Sebagai seseorang yang mendukung agenda egaliter, Markle terkadang tampak terlalu peduli dengan status sosial dirinya dan keluarganya. Ia tampaknya menginginkan kedudukan yang melekat pada dirinya sebagai seorang bangsawan tanpa menginginkan semua beban yang menyertainya.

Misalnya, dia dilaporkan sangat marah ketika mengetahui bahwa anak-anaknya Archie dan Lilibet tidak akan mendapatkan status HRH dengan alasan bahwa keluarga Sussex bukanlah bangsawan pekerja.

6. Sombong

Kesombongan Keluarga kerajaan Inggris dibangun atas gagasan hierarki sosial yang kaku. Seorang rakyat jelata Amerika, yang juga seorang janda, tidak akan pernah diterima oleh para bangsawan yang sombong.

Mereka melihat cara mereka melakukan sesuatu, yang berakar pada sejarah berabad-abad, sebagai satu-satunya cara. Sementara, Meghan Merkle, dengan pandangannya yang lebih modern dan egaliter, merupakan ancaman bagi dunia mereka yang kaku dan istimewa.

7. Seksisme

Kita hidup di dunia dengan ketidaksetaraan gender. Duchess of Sussex adalah wanita yang kuat dan banyak orang membencinya. Mereka lebih suka Markle lebih seperti Kate Middleton dan berperilaku dengan tingkat kepasifan dan konformisme yang lebih tinggi.

Feminisme tidak akan pernah diterima dengan mudah oleh para bangsawan Inggris. Baru-baru ini mereka akhirnya mulai membuat aturan suksesi yang setara untuk pria dan wanita.

Meskipun ada beberapa raja wanita yang berkuasa selama bertahun-tahun, wanita dalam keluarga kerajaan Inggris umumnya diharapkan untuk mengikuti peran wanita yang sangat tradisional.

Topik Menarik