Tertarik Jadi Kreator Konten? Simak Tips dari Muara Emillia

Tertarik Jadi Kreator Konten? Simak Tips dari Muara Emillia

Berita Utama | sindonews | Kamis, 12 September 2024 - 01:30
share

Dunia content creator ( kreator konten ) mungkin tidak disangka Maura Emillia Kirana akan menjadi kehidupannya. Betapa tidak, usai lulus SMA dia melanjutkan ke studi di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Indonesia (UI) .

Selama kuliah, Emil sapaan akrabnya aktif dalam kegiatan sosial yang fokus di bidang kesehatan masyarakat dan public speaking . Ia sering memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalurkan kemampuannya berbicara di depan umum dan berorganisasi.

Tak hanya itu, Emil juga menjalani internship di bidang public relations , termasuk sebagai PR Director untuk UI Fashion Week. Pengalaman tersebut memperkuat keterampilannya dalam manajemen komunikasi dan networking, yang kemudian menjadi batu loncatan bagi kariernya di dunia konten kreator.

Antusiasme Emil terhadap media sosial semakin meningkat setelah momen viral di TikTok selama masa PSBB. Selama kuliah, aku ikut internship, program kontrak maupun part time dan aktif di dunia sosial sebagai public speaking, kayak jadi PR Director di UI Fashion week, katanya, Kamis (12/09/2024)

Pada 2022, Emil memutuskan untuk fokus sebagai key opinion leader (KOL) dan influencer dengan memanfaatkan ilmu yang didapatkan selama ini. Brand-brand mulai meliriknya untuk bekerja sama, dan Emil menemukan kekuatan dalam konten kreator dan networking.

Aku mulai merasa antusias sebagai content creator itu pada saat masih PSBB. Hingga akhirnya mempertimbangkan lebih matang karena ternyata saat aku posting pertama kali di TikTok langsung viral, jadi ada banyak brand yang tertarik untuk kerja sama, tuturnya.

Di balik semua upaya yang telah Emil lakukan terdapat tantangan besar yang harus dihadapinya. Misalnya perbedaan antara pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dan keterampilan praktis yang diperlukan di lapangan, serta menghadapi kesulitan saat mengalami creative block.

Meskipun tidak ada pelajaran khusus tentang pembuatan konten saat kuliah, Emil memanfaatkan berbagai peluang untuk mengembangkan keterampilannya di Komunitas Kormo Jobs (ID) yang berada di bawah naungan Google Indonesia. Sebenarnya, aku bergabung ke Komunitas Jobs by Google Indonesia itu masih masa pandemi semester 4 yang di mana itu diperbolehkan internsip dengan harapan bisa WFA agar kuliah tetap berjalan, tuturnya.

Emil pun membagikan beberapa tips untuk calon konten creator. Termasuk pentingnya memahami audiens di platform yang berbeda, membangun personal branding yang kuat, dan selalu mencari ide kreatif.

Emil menekankan pentingnya konsistensi dan networking dalam industri ini. Memahami perbedaan audiens di platform seperti Instagram dan TikTok merupakan langkah awal yang krusial.

Selain itu, branding dan target audiens harus jelas sejak awal dengan mempelajari bagaimana influencer atau KOL membangun audiens mereka. Perkuat modal dengan ilmu dan finansial sebelum memasuki dunia konten kreator, misalnya mengetahui perbedaan audiens di Instagram & TikTok, jelasnya.

Selanjutnya, temui personal branding yang akan membawa konten para kreator pemula kedepannya. Personal branding yang kuat membantu dalam membedakan diri dari kompetitor dan menarik audiens yang tepat.

Selanjutnya menciptakan konten yang mencerminkan identitas unik pada diri sendiri. Menurutku sih, personal branding dan konsistensi paling utama untuk menjadi konten kreator agar orang lain mengenal kita, ujarnya.

Konsistensi adalah kunci dalam dunia konten kreator. Teruslah berpikir tentang ide-ide baru dan bagaimana mengeksekusinya dengan baik. Jangan ragu untuk mencari inspirasi dari berbagai sumber, seperti buku, internet, atau penelitian pasar. Ide kreatif bisa muncul dari mana saja, jadi tetaplah terbuka terhadap segala kemungkinan, tandasnya.

Tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap karya. Kualitas konten harus selalu menjadi prioritas utama. Selain itu, jaga kerendahan hati. Sifat ini tidak hanya membantu dalam membangun hubungan baik dengan audiens, tetapi juga dalam menghadapi kritik yang mungkin muncul.

Terakhir, sisihkan tabungan sebagai persiapan untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Selain itu, mencari dukungan dari keluarga dan teman juga bisa memberikan motivasi tambahan saat menghadapi kesulitan.

Topik Menarik