Pengamanan PON XXI, Pemprov Aceh-BNPT Sinergi Cegah Radikalisme

Pengamanan PON XXI, Pemprov Aceh-BNPT Sinergi Cegah Radikalisme

Infografis | sindonews | Kamis, 12 September 2024 - 20:26
share

Pasca pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, BNPT meningkatkan upaya pengamanan guna menjamin kelancaran dan keamanan ajang olahraga terbesar di Indonesia tersebut.

Di antaranya melakukan sinergi dengan Pemprov Aceh. Hal itu terungkap saat tim yang dipimpin Deputi I BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo melakukan audiensi dengan Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA di Banda Aceh.

Baca juga: Sultanah Safiatuddin, Ratu Pertama Kesultanan Aceh Pecinta Ilmu Pengetahuan

Audiensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan dan mencegah potensi radikalisme di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Roedy Widodo menyampaikan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menjalankan mandat Keputusan Presiden (Keppres) terkait pengamanan PON 2024 bekerja sama dengan Pangdam dan Kapolda Aceh serta Sumut.

“Kami hadir di Aceh untuk memastikan PON XXI berjalan aman dan lancar di bawah koordinasi Pangdam dan Kapolda, serta mengantisipasi beberapa isu yang berkembang di masyarakat menjelang pelaksanaan PON,” kata Roedy dikutip Kamis (12/9/2024).

Tiga komponen utama dalam upaya pencegahan terorisme yang dilaksanakan yaitu kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi.

Baca juga: Parah! Bullying Siswa SMK Negeri 1 Gorontalo, Korban Ditendang, Disiram dan Dicekoki Miras

“Dalam konteks kesiapsiagaan nasional, kami menginisiasi pembentukan Duta Damai di setiap daerah, termasuk di Aceh. Mereka adalah agen-agen perubahan yang membantu kami menjaga stabilitas keamanan dan membangun kesadaran publik terkait ancaman radikalisme,” ujar Roedy.

Selain itu, BNPT juga menggulirkan program kontra radikalisasi dengan menginisiasi Sekolah Damai dan Kampus Kebangsaan yang berbasis nilai-nilai kebangsaan, baik di sekolah-sekolah umum maupun lembaga pendidikan agama.

“Kami ingin memastikan generasi muda memahami pentingnya persatuan dan kedamaian. Dengan adanya Sekolah Damai dan Kampus Kebangsaan, kami berharap mampu menanamkan pemahaman yang kuat mengenai semangat kebangsaan kepada generasi penerus,” lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa sebelum pembukaan PON, pihaknya mengumpulkan lebih dari 73 eks narapidana teroris, deportan, dan returnis yang tersebar di Aceh.

"Mereka kami anggap sebagai mitra dalam program deradikalisasi, dan sebagian besar dari mereka telah kooperatif dan kembali berintegrasi ke NKRI,” jelas Roedy.

BNPT juga membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan assesement terhadap lingkungan dan objek vital nasional yang menjadi lokasi kegiatan PON.

Sementara itu, Safrizal ZAmengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan dalam menjaga keamanan dan mencegah potensi gangguan selama PON berlangsung.

“Kami menyambut baik kedatangan BNPT di Aceh. Saya memiliki keresahan yang sama soal aksi teror. Kita harus terus mengikuti tren serta perkembangan kelompok berbahaya itu agar suasana damai yang sudah terjalin lama di Aceh ini dapat dipertahankan,” ujar Safrizal.

Topik Menarik