Kendaraan Listrik Sepi Peminat di Balai Lelang, JBA: Nggak Ada yang Mau!

Kendaraan Listrik Sepi Peminat di Balai Lelang, JBA: Nggak Ada yang Mau!

Otomotif | sindonews | Jum'at, 5 Juli 2024 - 19:01
share

Kendaraan listrik, baik motor maupun mobil, masih belum banyak terlihat di balai lelang. Hal ini disebabkan oleh minimnya peminat dan belum terbentuknya pasar kendaraan listrik bekas yang signifikan di Indonesia.

PT JBA Indonesia, salah satu balai lelang terbesar di Indonesia, mengungkapkan bahwa mereka baru melelang dua unit mobil listrik Wuling Air ev sejauh ini. Bahkan, peminatnya pun terbilang sedikit, terlihat dari rendahnya jumlah penawaran selama proses lelang.

Sales Operation PT JBA Indonesia Tan Hung Pau menyebut, hanya ada dua mobil listrik Wuling Air ev dari tipe Short Range dan Long Range yang pernah masuk ke balai lelang itu. "Motor listrik bahkan belum ada (yang masuk)," kata Tan.

Berapa Harga Mobil Listrik di Balai Lelang?

Hanya saja, Tan mengungkap bahwa mobil listrik masih terjual dengan harga yang cukup tinggi. Diungkapkannya, saat itu Wuling Air ev dibuka dengan harga dasar Rp210 juta untuk tipe Short Range, dan Rp215 juta untuk model Long Range.

Minimnya peminat kendaraan listrik disebabkan belum terbentuknya konsumen di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, para peserta lelang juga melihat nilai jual dari mobil tersebut sebelum memutuskan untuk meminangnya.

"Mereka masih bertanya-tanya kenapa sih mobil listrik ini dijual. Mereka tahunya cuma bermasalah, karena memang kebanyakan pembeli kami adalah untuk dijual lagi," ucapnya.

Tan mengatakan bahwa JBA Indonesia melakukan inspeksi menyeluruh pada kendaraan yang diterima meski tidak dilakukan pemeriksaan mendalam. Tapi hasil inspeksi dirasa cukup untuk memberikan informasi mengenai kendaraan tersebut kepada peserta lelang.

Baca Juga: Toyota Tambah Stasiun Pengisian Daya Listrik di Gandaria City, Ingin Manjakan Pengguna Mobil Listrik

"Kami dapat unit, langsung kami check list mulai dari kondisi akinya, bodi, dan beberapa bagian lainnya. Ada poin-poin yang harus dicentang, itu dirangkum untuk menilai dari penilaian manusia,"ungkapnya.

Topik Menarik