7.788 Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Bolaang Mongondow Sulut

7.788 Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Bolaang Mongondow Sulut

Infografis | sindonews | Minggu, 30 Juni 2024 - 16:01
share

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7.788 warga terdampak banjirdan tanah longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Rabu (26/6/2024). Peristiwa ini dipicu bibit siklon tropis 98W yang terpantau oleh BMKG ada di laut Filipina.

Bibit siklon ini menyebabkan hujan intensitas sedang hingga tinggi yang berdampak pada meluapnya beberapa sungai yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Berdasarkan data yang diterima BNPB, lokasi terdampak banjir dan tanah longsor terjadi di 9 desa di Kecamatan Pinolosian dan 6 desa di Kecamatan Pinolosian Tengah.

Baca juga; Bibit Siklon Tropis 92W Terdeteksi di Laut Filipina, Apa Dampaknya ke Indonesia?

“Dilaporkan, jumlah warga terdampak dari yang sebelumnya 671 KK atau 1.893 warga bertambah menjadi 2.259 KK atau 7.788 warga,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Minggu (30/6/2024).

Sementara, kerugian materil tercatat sebanyak 2.259 unit rumah dan dua fasilitas pendidikan terendam banjir dengan ketinggian muka air berkisar 60 - 120 cm dan sebagian akses jalan tertutup material longsor.

Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow menetapkan status keadaan darurat selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juni hingga 17 Juli 2024. Kondisi mutakhir, banjir sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa-sisa material sampah pasca banjir.

Adapun jalan yang tertutup material longsor sudah bisa dilalui kendaraan. Dilaporkan situasi sudah normal sehingga para warga sudah bisa beraktivitas.

Baca juga; Gempa M5,0 Guncang Melonguane Sulut

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow dan semua unsur terkait masih terus melakukan penangan pasca banjir dan mendistribusikan bantuan untuk warga terdampak.

“BNPB mengimbau kepada warga Kabupaten Bolaang Mongondow untuk selalu waspada terhadap ancaman penyakit pasca pembersihan material banjir,” imbaunya.

Topik Menarik