Dua Jenderal TNI Bintang 4 Jebolan Akmil 90-an, Sama-sama dari Kopassus dan Pernah Jadi Perisai Hidup Jokowi
Saat ini ada dua Jenderal TNI yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990-an. Mereka merupakan perwira tinggi (Pati) TNI AD berprestasi dan memiliki karier cemerlang.
Mereka saat ini menduduki jabatan strategis di tubuh TNI. Bahkan, ada di antara mereka yang mencapai puncak karier militernya sebagai Panglima TNI.
Menariknya, kedua Jenderal TNI tersebut merupakan jebolan Korps Baret Merah Kopassus yang merupakan pasukan elite TNI khususnya Angkatan Darat. Selain memiliki rekam jejak yang bagus, mereka juga merupakan orang-orang terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Berikut ini dua Jenderal TNI alumni Akmil 90-an yang memiliki karier mentereng:
1. Jenderal TNI Agus SubiyantoJenderal TNI Agus Subiyanto merupakan Pati TNI AD yang barus saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI di Istana Negara pada Rabu, 22 November 2023.
Pelantikan Agus berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 102/TNI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia. Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2023.
Sebelum diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono, abituren Akademi Militer (Akmil) 1991 ini menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Rabu, 25 Oktober 2023 menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun.
Lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 5 Agustus 1967, putra pasangan Serka (Purn) Deddy Unadi dan Cicih ini mengenyam pendidikan di SDN Baros Mandiri 4 Cimahi, Jawa Barat dari 1974 hingga 1980. Lulus SD, suami dari Evi Sophia Indra itu kemudian melanjutkan pendidikannya di SMPN 2 Cimahi selama tiga tahun mulai 1980-1983.
Agus Subiyanto kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya yakni, SMAN 13 Bandung pada 1983-1986. Selepas SMA, Agus Subiyanto mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara. Agus Subiyanto melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) pada 1991.
Agus kemudian mengikuti Kursus Dasar Kecabangan (Sussarcab) Infanteri Kopassus. Lahir dari keluarga militer, Agus Subiyanto mengawali karier militernya sebagai Kasiops Sektor A di Timor Timur, kemudian menjadi Danyon 22 Grup 2 Kopassus, hingga menjadi Kepala Penerangan (Kapen) Kopassus.
Agus Subiyanto kemudian mendapat promosi menjadi Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) saat Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Selanjutnya, Agus dipercaya menjadi Waasops Divif 1 Kostrad, dan Asops Divif 1 Kostrad. Tidak hanya itu, Agus Subiyanto juga diangkat menjadi Asops Kasdam 1/BB, Danrindam 2 Kodam 2 Sriwijaya. Agus kemudian ditunjuk menjadi Danrem 132/Tadulako, Paban 3/Latga Sops TNI, Wadan Pusenif, Danrem 061 Surya Kencana.
Agus Subiyanto kemudian dipercaya menjadi perisai hidup Presiden Jokowi dengan menjabat sebagai Danpaspampres 2020-2021. Selepas tugas di lingkaran Istana, Agus mendapat jabatan strategis menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga Wakil KSAD.
Kariernya semakin mentereng, Agus Subiyanto selanjutnya diangkat menjadi KSAD. Jabatannya sebagai orang nomor satu di TNI AD tidak berlangsung lama, kurang dari sebulan Agus Subiyanto langsung ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI.
Selama meniti kariernya di militer, Agus Subiyanto pernah mengikuti Novelty Shot Exhibition. Dia keluar sebagai juara pada Novelty Shot Exhibition pada lomba khusus yang digelar pada pembukaan AARM ke-30 pada 2022 di National Military Training Center, Hanoi, Vietnam. Tidak hanya itu, dia juga pernah diterjunkan ke medan operasi saat Operasi Seroja, Operasi Damai Cartenz di Papua, dan Operasi Tinombala.
2. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tercatat sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 yang memiliki karier militer cukup cemerlang. Saat ini, Maruli Simanjuntak adalah perwira tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Jenderal TNI yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).Penunjukan Maruli sebagai KSAD berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 89/TNI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat. Maruli menggantikan seniornya Jenderal TNI Agus Subiyanto yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Panglima TNI.
Lahir di Bandung, Jawa Barat pada 24 Februari 1970. Setelah menamatkan SMAK Dago Bandung pada 1988, pria berdarah Batak ini melanjutkan pendidikan ke Akmil di Magelang dan lulus pada 1992.
Maruli mengambil kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di militer, dia telah mencicipi beberapa jabatan penting seperti Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Danseko Pusdikpassus (2009-2010), hingga Asops Danjen Kopassus (2014).
Pada 2014 hingga 2016, Maruli masuk dalam jajaran Pasukan Pengamanan Presiden dan menjadi Komandan Grup A. Sebelum akhirnya dia dipercaya menjadi Wakil Komandan Paspampres pada 2017 hingga 2018. Kemudian pada 2018 menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) masa Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jabatannya ini berakhir pada 2020 yang kemudian kariernya melejit setelah itu. Dimulai dari diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana hingga 2022 dan dipercaya sebagai Pangkostrad setelah meraih pangkat Jenderal Bintang 3 atau Letnan Jenderal.
Maruli merupakan sosok Pati TNI AD yang cerdas, akademik, dan memiliki kemampuan intelijen yang baik. Maruli mengoleksi beberapa brevet dan penghargaan. Di antaranya brevet militer dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
Tak kalah mentereng, pria asal Bandung, Jawa Barat ini juga memiliki beberapa brevet dari militer asing, di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), dan Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army).
Dalam bidang akademisi, Maruli mengikuti sejumlah pendidikan militer antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, dan Seskoad Dikreg XLV dan sebagainya.