Kerugian Rp2.400 Triliun! Ini 5 Fakta Kebakaran Los Angeles
JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Kebakaran Los Angeles berdampak besar pada perekonomian di Amerika. Kebakaran yang melahap seluruh wilayah LA ini menjadi yang terburuk dalam sejarah kota California tersebut. Adapun rusaknya banyak properti karena terbakar dan gangguan pasar kerja memberikan tekanan terhadap inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Di balik kejadian mengerikan, terdapat fakta menarik lantaran ada rumah yang utuh dan selamat. Berikut fakta mengenai kebakaran LA yang dikutip dari Okezone, Minggu (19/1/2025).
1. Rumah Mewah Selamat dari Kebakaran Ada satu rumah yang tidak terbakar di salah satu perumahan LA. Padahal dari 2 blok perumahan tersebut, mayoritas dilalap si jago merah. Sang pemilik rumah juga terkejud melihat hal tersebut. Dirinya bersyukur karena hanya rumahnya yang tidak terbakar.
Terlihat bangunan rumah masih berdiri kokoh di tengah rumah-rumah lain yang sudah hancur. Ada juga rumah mewah seharga ratusan miliar yang selamat. Rumah mewah tersebut menjadi satu-satunya yang selamat dari kebakaran hebat di LA.
Bahkan sang pemilik rumah yang juga seorang profesor, David Steiner juga terkejut rumahnya tidak terbakar. Meski demikian, dirinya mengungkapkan bahwa rumah tersebut dirancang agar tahan terhadap gempat bumi dan konstruksi sangat kokoh. Selain itu, dindingnya dibuat dari semen dan batu serta atap yang tahan api.
2. Kerugian akibat Kebakaran Kebakaran hutan yang disebabkan oleh angin kencang dan tak terkendali di wilayah Los Angeles terjadi pada terjadi pada 7 Januari 2025 siang waktu setempat. Kebakaran di wilayah Palisades menjadi salah satu yang paling merugikan, di mana lebih dari 11.800 hektar lahan hancur dan 1.000 bangunan terbakar. J.P. Analis Morgan mencatat bahwa wilayah Palisades adalah wilayah pemukiman elit dengan harga rumah rata-rata melebihi USD3 juta atau setara Rp48 miliar.
Hampir semua pemilik rumah di sana mengasuransikan properti mereka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kebakaran hutan besar-besaran yang melanda kawasan Los Angeles, termasuk Pacific Palisades, berpotensi menjadi yang termahal dalam sejarah Amerika Serikat. Estimasi awal kerugian mencapai USD150 miliar, atau setara dengan Rp2.415 triliun.
3. Prediksi Goldman Sachs Ekonom Goldman Sachs memperkirakan terjadi hambatan karena adanya bencana memperlambat pertumbuhan hingga 0,2 di kuartal pertama tahun ini dengan asumsi hal itu tidak diimbangi oleh aktivitas terkait pembangunan kembali. Pertumbuhan lapangan kerja di Januari kemungkinan berkurang antara 15.000 dan 25.000 akibat kebakaran.
Jumlah penurunan tersebut relatif kecil dalam perekonomian AS yang menambah 256.000 lapangan kerja di Desember lalu didorong oleh fakta bahwa hanya sekitar 0,5 penduduk California.
4. Klaim Asuransi Meningkat Goldman Sachs memperkirakan klaim asuransi pengangguran akan meningkat. mencatat kurang lebih antara 20.000 dan 40.000 pada tingkat penciptaan lapangan kerja. Mereka mencatat tekanan inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen yang dilucuti dari biaya makanan dan energi kemungkinan akan menjadi empat hingga sembilan basis poin lebih tinggi akibat dampak kebakaran.
Cek Tol Fungsional Prambanan, Kapolri Pastikan Keamanan dan Pelayanan Pemudik Nataru
5. Harga-harga yang Naik Pasca Kebakaran JP Morgan juga memperkirakan akan ada kenaikan harga sewa, pasokan konstruksi dan tenaga kerja konstruksi perumahan di LA. Namun secara nasional tidak begitu terdampak. "Dampak ekonomi nasional yang relatif terkendali dari kebakaran California terjadi saat ekonomi AS memasuki tahun 2025 dengan pijakan yang kuat dan tingkat inflasi yang tinggi.
Meski demikian, bencana tersebut menambah ketidakpastian ekonomi yang sudah meningkat dengan kembalinya Donald Trump sebagai presiden, setelah berkampanye dengan platform kenaikan tarif yang besar dan deportasi imigran ilegal yang meluas," kata Analis. Kebakaran melahap seluruh wilayah Los Angeles (LA).
Bahkan kebakaran ini dinilai yang terburuk dalam sejarah kota California tersebut. iNewsSidoarjo