Viral Siswi SMK di Grobogan Digilir 8 Pria, Korban Dicekoki Miras Campur Obat Tidur hingga Lemas
GROBOGAN, iNewsSemarang.id - Viral di media sosia video pemerkosaan terhadap seorang siswi SMK digilir oleh delapan pria di salah satu hotel wilayah Kabupaten Grobogan.
Sebelum digilir, korban terlebih dahulu dicekoki minuman keras (miras) ditambah bubuk obat tidur hingga korban lemas.
Dalam rekaman video berdurasi sembilan detik ini terlihat seorang perempuan mengalami kekerasan seksual. Korban disetubuhi oleh delapan pria.
Gadis di bawah umur itu terlihat dalam kondisi lemas setelah dicekoki miras yang dioplos dengan bubuk obat tidur sebelum digilir para pelaku.
Kini korban depresi berat dan terus mengurung diri di rumah. Setelah kejadian itu, orang tua korban langsung melaporkan kasus yang menimpa anak perempuannya ke polisi didampingi kuasa hukum.
Korban berinisial AN mengatakan, kasus pemerkosaan yang merenggut keperawanannya terjadi pada pertengahan Oktober 2024. Dia kenal dengan salah satu pelaku melalui media sosial.
Siring waktu pertemanan dengan pelaku semakin lama semakin dekat, kata dia pelaku membujuknya untuk bertemu," ujar korban di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sahabat Hukum Grobogan didampingi orang tuanya.
Setelah dia setuju bertemu, kemudian dijemput pelaku dengan sepeda motor untuk diajak makan. Ternyata, kata dia tidak diajak menuju ke rumah makan atau warung, justru dibujuk dan dibawa ke hotel di Grobogan.
"Jadi waktu itu saya diajak sama si E ke kuliner tapi sesampainya di Purwodadi saya dibeloki ke hotel. Saya sudah nolak tapi dianya tetap maksa, saya takutnya kalau nolak dia main tangan," katanya.
Dia mengungkapkan, setelah masuk ke dalam kamar yang sudah disewa pelaku, beberapa teman pelaku langsung berdatangan. Sebelumnya dia sempat dipaksa untuk menenggak miras yang dicampur bubuk obat tidur.
Dalam kondisi tertekan, dia akhirnya menuruti permintaan pelaku hingga tidak berdaya. Para pelaku, lanjut dia remaja asal Pati yang berusia 14-17 tahun.
Saat itulah ke delapan pelaku beraksi menggilir dan merenggut keperawanannya. "Saat tidak terasa sama sekali seperti mati rasa, tapi setelah (disetubuhi) sakit semua," katanya.
Bahkan para pelaku merekam aksi bejat mereka hingga videonya viral di media sosial. Usai melampiaskan nafsunya, menjelang subuh, dia diantar pulang ke rumahnya.
Sambil sempoyongan dan menahan rasa sakit dia memasuki rumah, namun tidak berani bercerita kepada keluarganya.
Kuasa hukum korban, Endang menyampaikan, kasus ini terbongkar setelah kakaknya melihat video tersebut yang tersebar luas di media sosial. Setelah dipaksa mengaku dengan menunjukkan bukti rekaman video itu, kata dia korban akhirnya mengakui telah diperkosa beramai-ramai.
"Anak ini mengalami rudapaksa yang dilakukan sekelompok remaja," kata Endang. Kini, kata dia korban syok dan tidak mau ke sekolah karena takut d bully oleh teman-teman sekolahnya. "Bukti-bukti sudah kami kantongi berupa video," katanya.