Rian Akui Nama Halte Petukangan DMasiv Masih Terasa Asing di Telinga
JAKARTA – Vokalis D’Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengaku bahwa nama Halte Petukangan D’Masiv masih terasa asing di telinganya. Meski begitu, ia tetap merasa bahagia karena berhasil membeli hak penamaan halte tersebut.
Bagi Rian, melihat nama D’Masiv terpampang di salah satu halte TransJakarta adalah sebuah mimpi yang akhirnya terwujud. Halte ini bukan sekadar simbol, tetapi juga menyimpan banyak kenangan tentang perjalanan panjang D’Masiv di industri musik Indonesia.
“Rasanya masih agak aneh mendengar nama Halte Petukangan D’Masiv. Tapi ini benar-benar mimpi yang jadi kenyataan karena D’Masiv tumbuh di Jalan Ciledug Raya. Kami berjuang bukan dari nol, tapi dari minus,” ujar Rian saat ditemui di kawasan Ciledug, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Rian juga mengungkapkan perasaannya ketika pertama kali melihat nama D’Masiv di halte tersebut.
“Memang terasa aneh, minggu lalu masih belum ada, kita masih sibuk meeting dan latihan. Tapi tadi, pas lihat langsung, ‘Petukangan D’Masiv’ sudah terpasang,” ujarnya.
Selain sebagai perayaan ulang tahun D’Masiv yang ke-22, Rian menyebut bahwa ada pesan penting yang ingin mereka sampaikan melalui pembelian nama halte ini.
“Kami ingin menjadi contoh bagi masyarakat, terutama anak muda, Gen Z, dan Gen Alpha, agar lebih mencintai transportasi umum,” jelasnya.
Rian juga membagikan pengalamannya selama tur keliling dunia bersama D’Masiv. Selama tiga tahun terakhir, mereka telah mengunjungi berbagai negara dengan sistem transportasi publik yang maju.
“Alhamdulillah, dalam tiga tahun terakhir, D’Masiv sudah tur ke Amerika, Eropa, Australia, dan Asia. Di sana, transportasi umumnya sangat bagus. Kadang kami bermimpi, bagaimana kalau di Indonesia—khususnya Jakarta—semua orang mulai terbiasa menggunakan transportasi umum? Pasti bisa mengurangi kemacetan di jalan,” tutup Rian D'Masiv