Penuh Kenangan, Rian Bangga DMasiv Jadi Nama Halte Petukangan
JAKARTA – Grup band D’Masiv berkolaborasi dengan TransJakarta dalam proyek hak penamaan halte Petukangan Utara. Mulai Senin (3/3/2025), halte yang melayani rute Ciledug–Tegal Mampang ini resmi berganti nama menjadi Halte Petukangan D’MASIV.
Rian Ekky, vokalis D’Masiv, mengungkapkan rasa bangganya atas kerja sama ini. Terlebih, mereka menjadi grup band pertama yang mendapatkan hak penamaan halte transportasi umum.
"Kami sangat bersyukur, apalagi ini bertepatan dengan ulang tahun D’Masiv yang ke-22. Ini hadiah yang sangat spesial untuk kami. Kami juga senang karena TransJakarta percaya pada D’Masiv, dan mungkin ini pertama kalinya ada band yang memiliki naming rights untuk sebuah halte," ujar Rian di Jakarta.
Bagi D’Masiv, jalan Ciledug Raya memiliki banyak kenangan. Mereka tumbuh, berjuang, dan mencapai kesuksesan di kawasan tersebut.
"Jalan Ciledug Raya punya cerita yang tidak akan pernah kami lupakan. Kami dulu berjuang dari nol di sini. Tempat latihan kami ada di sekitar sini, di beberapa studio yang ada di Jalan Ciledug Raya, khususnya di Petukangan," kenang Rian.
Sebagai warga asli Ciledug, Rian dan personel lainnya merasa bangga membawa nama daerah tersebut dalam perjalanan karier mereka. Setiap melewati Petukangan, mereka selalu teringat masa-masa sulit sebelum terkenal seperti sekarang.
"Setiap melewati jalan itu, kami selalu flashback ke masa perjuangan. Kami tidak pernah malu mengakui bahwa kami orang Ciledug. Banyak sekali talenta berbakat di sini yang mungkin belum terlihat," tambahnya.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza, juga menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, D’Masiv bukan sekadar band yang menghibur, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sosial dan lingkungan.
"D’Masiv tidak hanya berkarya di dunia musik, tetapi juga menginspirasi banyak orang dalam berbagai aspek, termasuk kepedulian sosial dan lingkungan. TransJakarta sendiri memiliki kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance) yang disebut bersih, berdaya, bestari. Kesamaan visi ini yang membuat kolaborasi ini terwujud," ungkap Welfizon.