Davina Karamoy Punya Gebetan Baru di Episode 3 Culture Shock

Davina Karamoy Punya Gebetan Baru di Episode 3 Culture Shock

Seleb | okezone | Senin, 3 Maret 2025 - 15:23
share

Masalah sampah masih jadi pekerjaan rumah (PR) pengelolaan pariwisata di Bali. Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bali pada 2021 menunjukkan, pulau ini menghasilkan sekitar 4.281 ton sampah per hari, dengan 52 atau 2 ribu ton lebih di antaranya tidak terkelola dengan baik dan berakhir mencemari lingkungan.

Bahkan, 33.000 ton sampah plastik mencemari laut Bali setiap tahunnya, yang sebagian besar berasal dari aktivitas pariwisata dan kurangnya sistem pengelolaan sampah yang efektif. Kondisi ini semakin diperparah dengan keterbatasan infrastruktur pembuangan sampah, di mana banyak daerah, termasuk Jimbaran, masih kekurangan fasilitas tempat sampah publik.

Selain meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong pemerintah memberikan solusi pengelolaan sampah lebih baik, gerakan gotong royong diperlukan untuk mengurangi sampah di Bali. Seperti yang dilakukan Jimbaran Hijau pada Jumat (28/2).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jimbaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam mengelola sampah plastik yang berdampak besar bagi ekosistem dan sektor pariwisata Bali.

Rute bersih-bersih mencakup sepanjang 1,5 km di Jl. Karang Mas, dimulai dari Jimbaran Hub hingga Resort Raffles. Hasilnya, sebanyak 100 kg sampah berhasil dikumpulkan, dengan 95 di antaranya merupakan sampah plastik, yang mencerminkan tingginya penggunaan plastik sekali pakai di wilayah ini.

Ketua kegiatan, Lydia Natalia Wijaya menegaskan bahwa sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi citra pariwisata Bali yang bersih dan nyaman.

"Sampah plastik saat ini menjadi masalah utama di Bali, terutama dalam membangun citra pariwisata yang bersih dan nyaman. Oleh karena itu, kami di Jimbaran Hijau mengambil langkah kecil dengan memulai dari internal kami. Harapannya, langkah ini bisa menjadi pemicu bagi perusahaan-perusahaan di sekitar untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga gerakan ini dapat menjangkau lebih luas, terutama di wilayah Jimbaran," ujar Lydia, dikutip Senin (3/3/2025).

Head of Strategic Planning Jimbaran Hijau, Yusea Eka Prasetya menambahkan bahwa kesadaran terhadap kebersihan lingkungan harus dimulai dari hal-hal kecil dan dilakukan secara konsisten.

"Kami ingin membangun kebiasaan dan kepedulian terhadap hal-hal kecil, seperti membuang botol plastik pada tempatnya. Sampah yang tidak terkelola dengan baik bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpengaruh pada citra pariwisata Bali. Inisiatif ini akan terus kami lakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan," jelasnya.

 

Sebagai salah satu peserta dalam kegiatan ini, Mahanugra Kinzana menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam menjaga kebersihan Jimbaran.

"Kami mendambakan Jimbaran yang lebih bersih. Untuk mewujudkannya, perlu kesadaran dan aksi nyata dari berbagai pihak seperti pengusaha, masyarakat setempat, dan juga pemerintah untuk menaruh perhatian terhadap kedisiplinan pembuangan sampah. Selain itu, perlu adanya dukungan dari dinas terkait untuk menyediakan infrastruktur pembuangan sampah yang memadai, karena minimnya tempat sampah publik di daerah ini sering kali menjadi penyebab utama warga membuang sampah sembarangan," ucap dia.

Topik Menarik