Biodata dan Profil Habib Umar bin Hafidz: Umur, Karier dan Keturunan, Pendakwah Asal Yaman Datang ke Indonesia
Yuk simak biodata dan profil Habib Umar bin Hafidz lengkap umur, karier dan keturunannya, pendakwah asal Yaman yang datang ke Indonesia.
Habib Umar bin Hafidz adalah seorang pendakwah Islam asal Yaman. Habib Umar bin Hafidz lahir pada 27 Mei 1963. Umur Habib Umar bin Hafidz adalah 60 tahun.
Habib Umar bin Hafidz baru-baru ini datang dan berkunjung ke Indonesia untuk mengisi sejumlah kegiatan keagamaan.
Baca Juga: Onadio Leonardo Dapat Restu Mualaf dari Sang Ayah, Begini Reaksi Habib Jafar
Penasaran dengan sosoknya? Yuk simak biodata dan profil Habib Umar bin Hafidz lengkap umur, karier dan keturunannya.
1. Profil Habib Umar bin Hafidz
Habib Umar bin Hafidz adalah seorang pendakwah Islam asal Yaman. Habib Umar bin Hafidz lahir pada 27 Mei 1963. Umur Habib Umar bin Hafidz adalah 60 tahun.
2. Keturunan dan Silsilah Habib Umar bin Hafidz
Habib Umar bin Hafidz lahir dari keluarga ulama berpengaruh dan diyakini masih keturunan Nabi Muhammad dari Husain bin Ali.
Ia adalah anak dari Muhammad anak dari Salim anak dari Hafiz anak dari Abd-Allah anak dari Abi Bakr anak dariAidarous anak dari al-Hussain anak dari al-Shaikh Abi Bakr anak dari Salim anak dari Abd-Allah anak dari Abd-al-Rahman anak dari Abd-Allah anak dari al-Shaikh Abd-al-Rahman al-Saqqaf anak dari Muhammad Maula al-Daweela anak dari Ali anak dari Alawi anak dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad anak dari Ali anak dari Muhammad Sahib al-Mirbat anak dari Ali Khali Qasam anak dari Alawi anak dari Muhammad anak dari Alawi anak dari Ubaidallah anak dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad anak dari Isa anak dari Muhammad anak dari Ali al-Uraidi anak dari Jafar al-Sadiq anak dari Muhammad al-Baqir anak dari Ali Zain al-Abidin anak dari Hussain sang cucu laki-laki, anak dari pasangan Ali anak dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra anak dari Muhammad.
3. Karier Habib Umar bin Hafidz
Sejak kecil Habib Umar telah dibimbing untuk menghafal Al Quran dan belajar banyak ilmu Islam dari keluarganya sendiri.
Pada usia 15 tahun, Habib Umar sudah dipercaya untuk mengajar, di samping terus belajar dari para gurunya. Pada 1981, ketika usianya 17 tahun, Habib Umar bin Hafidz pindah ke Kota Al-Bayda. Hal itu dilakukan di tengah kacaunya situasi di Tarim akibat persekusi yang dilakukan oleh rezim komunis kepada para ulama.
Di Al-Bayda, Habib Umar masih terus belajar kepada guru baru sambil melakukan dakwah. Di kota ini, dakwah Habib Umar dapat dilakukan secara lebih leluasa. Ia pun membuat forum kajian yang menarik perhatian para pemuda di Kota Al-Bayda, Al Hudaydah, dan Ta\'izz.
Selama tinggal di Al-Bayda, Habib Umar secara rutin pergi ke Ta\'izz dan Hijaz di Arab Saudi untuk belajar kepada para habib terkemuka. Setelah jatuhnya rezim komunis pada 1990 yang membuat Yaman Utara dan Selatan bersatu, Habib Umar sempat kembali ke Tarim. Namun, ia akhirnya memilih tinggal di Salalah selama satu tahun, sebelum akhirnya pindah ke Ash Shihr.
Pada 1994, Habib Umar bin Hafidz kembali ke kampung halamannya di Tarim. Ia kemudian mendirikan pondok pesantren Darul Mustafa, yang menarik minat para santri dari Tarim dan beberapa wilayah Yaman.
Dengan semakin banyaknya santri, akhirnya dibuka Darul Zahra pada 2001 bagi santri perempuan. Selain itu, Darul Mustafa juga membuka cabang di beberapa kota di Yaman dan Asia Tenggara.
Seiring dengan berkembangnya pesantran Darul Mustafa, Habib Umar juga semakin aktif melakukan dakwahnya secara global. Wilayah dakwahnya tidak hanya terbatas di negara-negara Arab dan Timur Tengah, tetapi juga sejumlah negara Eropa, Australia, dan Asia Tenggara.
4. Datang ke Indonesia
Pada 19 Agustus 2023, Habib Umar bin Hafidz datang ke Indonesia untuk mengisi berbagai kegiatan keagaaman, seperti mengisi Tabligh Akbar dan Kajian Subuh di Masjid Istiqlal.
Tak hanya datang ke Jakarta, Habib Umar juga menyambangi beberapa daerah di Indonesia dan mengisi Tabligh Akbar, seperti ke Surabaya, Gresik, Palangkaraya.
Ini bukan pertama kalinya Habib Umar bin Hafidz datang ke Indonesia. Habib Umar pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1994.Ia diutus oleh Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia.
Disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Anis bin Alwi al-Habsyi, seorang ulama dan tokoh asal Kota Surakarta, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang dianggap mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.
Ria Ricis Klarifikasi dan Minta Maaf soal Moana Kelewat Gemas pada Azura, Anak Atta Halilintar
Pada tahun 2019, Umar melakukan kunjungan kembali di Indonesia, tepatnya di Kota Palangka Raya. Acara ini dihadiri berbagai Habib di seluruh dunia dan dihadiri 50 ribu jemaah. Umar dan para habib lainnya diundang Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran untuk menghadiri acara tabligh akbar pada September 2019.
5. Biodata Habib Umar bin Hafidz
Nama lengkap: | Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz |
Kota asal: | Tarim, Hadhramaut, Yaman |
Tanggal lahir: | 27 Mei 1963 |
Umur: | 60 tahun |
Agama: | Islam |
Orangtua: | Muhammad bin Salim bin Hafiz (ayah) |
Profesi: | Ulama, guru, Da\'i |
Nah, itulah biodata dan profil Habib Umar bin Hafidz lengkap umur, karier dan keturunannya, pendakwah asal Yaman yang datang ke Indonesia.