Profil dan Biodata Gus Islah Bahrawi, Tokoh NU Madura Pernah Menggelandang di Amerika

Profil dan Biodata Gus Islah Bahrawi, Tokoh NU Madura Pernah Menggelandang di Amerika

Seleb | BuddyKu | Kamis, 17 Agustus 2023 - 07:20
share

JAKARTA, iNews.id Profil dan biodata Gus Islah Bahrawi akan diulas dalam artikel ini. Gus Islah Bahrawi merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Madura yang dengan tegas menantang gerakan Wahabisme-Salafisme atau intoleranisme, ekstremisme, radikalisme, dan terorisme atas nama agama.

Gus Islah Bahrawi merupakan Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI). Dia sering diundang menjadi pembicara persoalan radikalisme dan terorisme yang menimpa negeri ini.

Terakhir, Gus Islah Bahrawi mendesak pemerintah untuk memasukkan Negara Islam Indonesia (NII) sebagai daftar terduga teroris dan organisasi teroris terlarang (DTOTT).

Profil dan Biodata Gus Islah Bahrawi

Siapa sebenarnya sosok Gus Islah Bahrawi, mari simak profil dan biodata Gus Islah Bahrawi yang dikutp drai berbagai sumber pada Rabu (16/8/2023).

Gus Islah Bahrawi memiliki nama lengkap Islah Bahrawi. Dia lahir di Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim) pada tanggal 21 April 1971. Orang tuanya bernama H Bahrawi Qarib dan Hj Faizah Zayyadi.

Orang tua Gus Islah merupakan pengusaha besi tua dan pernah menjadi incaran penguasa pada era Orde Baru. Sebab, dia getol berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sejak kecil, Gus Islah lebih lama diasuh oleh kakeknya yang seorang kiai di Madura. Kakek Gus Islah ternyata teman seangkatan Kiai Asad Syamsul Arifin, Situbondo, Jawa Timur. Gus Islah harus tinggal bersama kakeknya karena kedua orang tuanya harus bermukim di Jakarta karena tidak aman di Madura.

Pada 1997, Gus Islah menikahi seorang perempuan bernama Musdalifah. Dia juga aktif di media sosial Instagram dengan akun @islah_bahrawi yang memiliki 111 ribu pengikut, dan YouTube di channel Kaki Gubes yang memiliki 92,6 ribu subscribers.

Pendidikan Gus Islah Bahrawi

Gus Islah Bahrawi menempuh pendidikan dasar di SDN Kranggan Timur, Kecamatan Galis, Bangkalan dan lulus tahun 1977. Dia melanjutkan ke SMPN 1 Blega dan setelahnya ke SMAN 2 Bangkalan. Sejak di SMA, Gus Islah mulai nyantri di Pondok Pesantren Syaikhona Muhammad Kholil, Demangan.

Setelah lulus SMA tahun 1989, Gus Islah menyusul kedua orang tuanya ke Jakarta. Gus Islah kuliah Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Nasional (Unas). Agar kuliahnya tak putus di tengah jalan, Gus Islah berkuliah sambil bekerja.

Perjalanan Karier Gus Islah Bahrawi

Gus Islah Bahrawi bekerja sebagai wartawan Suara Pembaharuan selama 2,5 tahun. Di samping itu, Gus Islah juga mendirikan perusahaan kontraktor pameran bersama dengan seorang temannya. Lulus kuliah pada 1997 Gus Islah menikahi Musdalifah dan terus melanjutkan usahanya.

Bisnis Gus Islah ikut terdampak krisis moneter dan ia pun terlilit utang yang sekitar Rp400 juta. Gus Islah akhirnya memutuskan untuk merantau ke Amerika Serikat (AS) mencari kerja. Dia berangkat dengan mengikuti program pemberangkatan mahasiswa untuk memperlancar mendapatkan visa.

Karena visanya untuk belajar, Gus Islah mencoba mencari lembaga pendidikan untuk belajar di Virginia. Namun, di lembaga yang dituju itu nama Islah Bahrawi tidak tercatat.

Gus Islah pun pergi ke New York, dan berharap bisa bertahan sendiri. Tapi di luar ekspektasi, selama tujuh bulan di New York, Gus Islah menjadi gelandangan dan tidur di pinggir jalan. Untuk makan pun ia mengais sisa-sisa makanan di belakang restoran.

Meski hidup menggelandang, Gus Islah sempat bekerja di toko buku dan sudah membaca 2.000 buku di Amerika, terutama dalam bidang filsafat, filsafat Islam, dan sejarah Islam. Sayangnya, ketika pulang ke Indonesia Gus Islah terlibat masalah hukum dan harus menjalani kurungan penjara selama 22 bulan karena dianggap menyalahgunakan wewenang dalam kongsi usahanya sendiri.

Selama di penjara pun, Gus Islah semakin menggilai bacaan dan telah membaca 2.000 buku, termasuk buku-buku filsafat non-Islam. Setelah keluar dari penjara, Gus Islah mulai menuliskan pemikiran-pemikirannya, gagasan-gagasan atau ide-idenya melalui media sosial (medsos), di antaranya di Instagram, Facebook, dan Twitter.

Gus Islah juga membuat video tentang kerusuhan-kerusuhan radikalisme dan tinjauan terorisme 2000-2009 yang diunggah di medsosnya. Tulisan-tulisan dan video-videonya itu didasarkan atas pengalamannya saat mempelajari tentang radikalisme dan terorisme di beberapa negara konflik, seperti Afrika, India, dan Pakistan.

Gus Islah juga menulis buku, di antaranya Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholish Madjid dan Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama.

Atas karyanya ini, Gus Islah dicari Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Kepolisian Indonesia. Dia diminta membuat tulisan-tulisan dengan misi menghalau gerakan ekstremisme, radikalisme, dan terorisme.

Terakhir, Gus Islah diangkat menjadi tenaga ahli bidang Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme di Polri. Gus Islah juga menjadi Direktur Jaringan Islam Moderat (JIM) dan jarang berada di rumah bersama keluarga karena waktunya lebih banyak dihabiskan di jalanan.

Demikian informasi seputar profil dan biodata Gus Islah Bahrawi, yang dihimpun dan dikutip dari berbagai sumber.

Topik Menarik