Kenapa Tahun Baru Identik dengan Kembang Api? Berikut Asal Usulnya
BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Saat pergantian tahun baru, biasanya hal yang selalu ada adalah pesta kembang api.
Ya, hampir di setiap daerah bahkan di dunia, pesta kembang api seolah menjadi hal yang wajib dilakukan dan tak boleh dilewatkan.
Lantas, kenapa tahun baru selalu identik dengan kembang api? Simak berikut ini asal usulnya.
Banyak masyarakat di seluruh dunia yang merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api pada 31 Desember malam menjelang 1 Januari.
Selain pesta kembang api, tradisi saat perayaan malam tahun baru lainnya adalah menyanyikan lagu Auld Lang Syne atau membuat resolusi tahun baru.
Di Amerika Serikat, bahkan ada tradisi tahun baru yang paling ikonik, yaitu menjatuhkan bola raksasa di Times Square New York City pada tengah malam.
Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan acara tersebut. Acara itu pun berlangsung hampir setiap tahun sejak 1907.
Mengutip dari History, tradisi perayaan tahun baru paling awal berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu di Babilonia kuno.
Bagi orang Babilonia, bulan baru pertama setelah vernal equinox, yaitu hari di akhir Maret dengan jumlah sinar matahari dan kegelapan yang sama itu menandakan dimulainya tahun baru.
Mereka menandai kesempatan itu dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut Akitu yang melibatkan ritual berbeda pada masing-masing 11 hari.
Kembang api menjadi sesuatu yang khas untuk digunakan sebagai simbol perayaan, seperti perayaan tahun baru.
Mengutip dari APA, banyak sejarawan percaya bahwa kembang api awalnya dikembangkan pada abad kedua SM di Liuyang kuno, Tiongkok.
Saat itu, kembang api masih alami dan berbentuk batang bambu yang dikenal sebagai firecrackers . Orang China percaya bahwa kembang api alami ini bisa mengusir roh jahat.
Ketika firecrackers dilemparkan ke dalam api, bambu itu akan meledak dengan keras. Ini dikarenakan terdapat kantong udara berongga yang terlalu panas di dalam bambu.
Kemudian selama periode 600-900 M, sejarah mengatakan bahwa seorang alkemis Cina mencampur potasium nitrat, belerang, dan arang untuk menghasilkan bubuk mesiu pertama.
Bubuk ini dituangkan ke dalam batang bambu berlubang dan membentuk kembang api buatan manusia pertama.
Sekarang, kembang api telah menjadi cara yang disukai banyak orang untuk menandai acara-acara khusus, seperti festival keagamaan, kemerdekaan, pernikahan, dan perayaan tahun baru.