Fakta Penting Perayaan Bulan Bahasa Dan Sastra

Fakta Penting Perayaan Bulan Bahasa Dan Sastra

Seleb | BuddyKu | Kamis, 27 Oktober 2022 - 13:58
share

Oktoberdikenal sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Setiap tahun, momen ini diperingati dengan berbagai acara.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, EAminudin Aziz mengatakan, tahun ini, Bulan Bahasa dan Sastra (BSS)tidak hanya diselenggarakan untuk memperingati 94 tahun Sumpah Pemuda.

Tetapi juga untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, memelihara semangat, dan meningkatkan persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa besar yang sehat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai aktivitas kebahasaan dan kesastraan yang melibatkan beragam pihak, dari ekosistem pendidikan, insan dan komunitas pegiat dan pemerhati bahasa dan sastra, lembaga, hingga masyarakat umum, katanya dalam Diskusi Pendidikan dan Kebudayaan dengan Media Massa di Bogor, Minggu (2/10).

Disebutkan, Tema BBS 2022 adalah Bangkit Bersama. Ungkapan itusarat makna. Melalui tema tersebut, elemen masyarakat diajakuntuk melestarikan semangat Sumpah Pemuda serta bahu-membahu bangkit dari pandemi.

Pandemi yang di satu sisi membawa penderitaan dan kesengsaraan juga memberikan pelajaran bahwa kita harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapinya.

Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilakukan sejak 1980. Tetapi, mengapa Bulan Bahasa dan Sastra dirayakan setiap bulan Oktober?

Ternyata, sejarah Bulan Bahasa dan Sastra, ada kaitannya dengan Sejarah Sumpah Pemuda.Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), sejarah mencatat pada tanggal 28 Oktober 1928 dikumandangkan Sumpah Pemuda dalam keputusan Kongres Pemuda II, di Jakarta.

Dalam momen Sumpah Pemuda, ada kesepakatan antar pemuda dari seluruh suku dan ras di Indonesia bahwa bahasa resmi yang digunakan masyarakat yakni Bahasa Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda: Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia

Namun sebelum bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa daerah masing-masing.***

Topik Menarik