Cara Melihat Hilal, Penentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri

Cara Melihat Hilal, Penentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 30 April 2022 - 14:35
share

JAKARTA, celebrities.id - Cara melihat hilal menjadi sangat penting bagi umat Islam untuk mengetahui penanda awal bulan baru dalam kalender Hijriah sudah dimulai. Apabila hilal belum terlihat maka belum berganti bulan dalam penanggalan Hijriah.

Perlu diketahui bahwa hilal bukanlah sekedar fenomena alam yang terlihat di langit. Namun hilal merupakan sesuatu yang telah masyhur di tengah-tengah manusia, artinya semua orang mengetahuinya. Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan,

Hilal asalnya bermakna kata zuhur (artinya: nampak) dan rofush shout (meninggikan suara)". Artinya yang namanya hilal adalah sesuatu yang tersebar dan diketahui oleh orang banyak.

Jika hilal hanyalah nampak di langit saja dan tidak nampak di muka bumi (artinya, diketahui orang banyak), maka semacam itu tidak dikenai hukum sama sekali baik secara lahir maupun batin. Akar kata dari hilal sendiri adalah dari perbuatan manusia.

Tidak disebut hilal kecuali jika ditampakkan. Sehingga jika hanya satu atau dua orang saja yang mengetahuinya lantas mereka tidak mengabarkan pada yang lainnya, maka tidak disebut hilal.

Karenanya, tidak ada hukum ketika itu sampai orang yang melihat hilal tersebut memberitahukan pada orang banyak. Berita keduanya yang menyebar luas yang nantinya disebut hilal karena hilal berarti mengeraskan suara dengan menyebarkan berita kepada orang banyak.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Sabtu (30/4/2022) telah merangkum cara melihat hilal, sebagai berikut.

Pengertian Hilal

Melansir dari situs lembaga falakiyah pengurus besar Nahdlatul Ulama, rukyatul hilal dimaknai sebagai suatu cara melihat dan mengamati hilal langsung. Pengamatan sendiri dilakukan pada hari ke 29 atau malam ke 30 pada bulan tertentu.

Hilal adalah bulan sabit muda sangat tipis pada fase awal bulan baru. Untuk melihat hilal dengan mata telanjang sangat sulit lantaran bias dengan cahaya matahari atau gelap jika sedang mendung.

Sedangkan hisab merupakan perhitungan atau penentuan awal bulan pada kalender hijriyah dengan cara matematis dan astronomis. Dalam Islam, hisab digunakan dalam memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.

Dalam metode hisab ini akan menjadikan posisi bulan untuk dijadikan sebagai penanda masuknya periode awal kalender hijriyah. Sementara posisi matahari digunakan sebagai penanda masuknya atau pergantian waktu sholat.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal. Yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtima (konjungsi), rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.

Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.

Cara Melihat Hilal

Dalam buku Rukyah dengan Teknologi oleh Farid Ruskanda dkk, untuk melihat hilal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yakni:

1. Tanpa alat, yakni melihat penampakan hilal atau bulan sabit dengan mata telanjang.

2. Menggunakan alat bantu dan dilakukan oleh satu atau beberapa orang yang adil

Jika hilal terlihat dibantu teleskop, maka pada malam itu dimulai tanggal satu bulan baru. Namun jika hilal tidak nampak, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan. Malam berikutnya dimulai tanggal satu bagi bulan baru atas dasar istikmal (digenapkan).

Pemerintah Indonesia memutuskan 1 Ramadhan 1443 jatuh pada 3 April, berbeda dengan Muhammadiyah yang mengumumkan 1 Ramadhan 1443 jatuh pada 2 April 2022. Dengan kata lain 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Topik Menarik