8 Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia
JAKARTA, celebrities.id Ternyata hewan purba yang masih hidup di Indonesia saat ini dapat dihitung oleh jari. Pasalnya, hewan purba ini terancam punah di Indonesia karena eksplotasi alam berlebihan oleh oknum di Indonesia.
Hewan purba adalah hewan yang hidup di masa lalu kemudian mengalami kepunahan. Namun beberapa hewan purba di bawah ini masih hidup di Indonesia.
Ada beberapa hewan yang masih bertahan baik di laut dan di darat. Hewan purba ini dapat ditemui di beberapa wilayah di Indonesia.
Penasaran apa saja hewan purba yang masih hidup di Indonesia? Berikut 8 hewan purba yang masih hidup di Indonesia.
Deretan Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia
1. Komodo
Komodo termasuk hewan purba di Indonesia yang terancam punah. Hewan yang bernama Latin Varanus komodoensis ini dijuluki sebagai kadal terbesar di dunia. Saat ini Komodo hanya hidup di Indonesia, tepatnya di wilayah Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
Hewan ini diperkirakan telah ada sejak 30 juta tahun yang lalu.Komodo memiliki panjang sekitar 2-3 meter dan beratnya mencapai 100 kg. Hewan karnivora ini bisa menyerang manusia dari dekat. Komodo juga memiliki kelenjar bisa. Bisanya akan diekskresikan saat komodo menggigit mangsanya.
2. Trenggiling
Trenggiling termasuk hewan purba yang masih hidup hingga sekarang. Namun, kini Trenggiling terancam punah karena adanya perdagangan satwa liar.
Di Indonesia, ada jenis Trenggiling Jawa (Manis Javanica) yang hidup di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Hewan ini memiliki sisik besar dan kasar, untuk perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulung tubuh menjadi lingkarang seperti bola.
3. Belangkas
Belangkas atau Horseshoe Crab termasuk hewan purba yang hidup sekitar 400 sampai 250 juta tahun yang lalu. Belangkas memiliki nama lain, yaitu kepiting tapal kuda, mimi, atau mintuna. Hewan ini bisa ditemukan di perairan Asia Tenggara dan Amerika Utara.
Ada tiga jenis spesies belangkas yang hidup di perairan Indonesia, yaitu Tachypleus tridentatus, Tachypleus gigas, dan Carcinoscorpius rotundicauda. Ketiga spesies ini disebut juga dengan Asian horseshoe crab.
Hewan air ini memiliki bentuk tubuh yang lebar pipih dan berekor panjang seperti ikan pari, tapi mereka bukan ikan.
4. Ikan Arwana
Ikan arwana termasuk hewan zaman purba yang sudah ada di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu. Ikan arwana bisa ditemukan di sungai Amazon, benua Afrika, Asia, dan Australia. Di Indonesia, ikan arwana super red ada di Sungai Kapuas dan danau Sentarum di Kalimantan Barat.
5. Penyu Belimbing
Penyu belimbing termasuk hewan purba yang ada di Indonesia. Saat ini populasi penyu belimbing terbilang langka dan terancam punah. Penyu belimbing merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia.
Panjang tubuhnya berkisar antara satu setengah hingga dua meter dan beratnya dapat mencapai 900 kg. Di Indonesia, penyu belimbing dapat dijumpai di perairan Sumatera dan Selatan Jawa serta bagian timur Indonesia.
6. Ikan Raja Laut (Coelacanth)
Ikan raja laut termasuk ikan purba yang hidup di lautan. Ikan purba ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di perairan Manado Sulawesi Utara dan Raja Ampat, Papua. Ikan ini hidup di perairan sekitar 180 meter di bawah laut dan termasuk satwa yang dilindungi karena populasinya semakin sedikit.
7. Buaya Muara
Buaya muara merupakan hewan reptil yang diketahui berkerabat L dekat dengan nenek moyang buaya, Crocodile saurus. Buaya muara termasuk hewan yang dilindungi karena statusnya yang terancam akibat perburuan liar untuk diambil kulitnya di Indonesia. Badan buaya semakin mengecil karena pengaruh lingkungan.
8. Biawak Tak Bertelinga
Biawak tak bertelinga merupakan hewan endemik di wilayah Kalimantan. Hewan ini dapat dapat dijumpai di daerah Sarawak (Malaysia) dan Kalimantan Barat.
Biawak tak bertelinga dikenal juga dengan nama biawak Borneo ini termasuk living fossil atau fosil hidup karena masih bertahan walaupun hewan yang "seumurannya" telah banyak yang punah. Hewan ini aktif pada malam hari.
Kulit pada seluruh tubuh biawak tak bertelinga dipenuhi dengan gerigi-gerigi seperti pada buaya dengan warna kulit coklat tua pada bagian atas dan berwarna coklat agak muda pada bagian perutnya. Habitat hewan ini mulai tergusur karena alih fungsi lahan menjadi ancaman bagi populasi biawak tak bertelinga.