Daftar Urutan Bulan Jawa Kalender Saka
JAKARTA, celebrities.id Urutan bulan dalam kalender Jawa saka berbeda dengan urutan bulan yang selama ini kita kenal. Lalu, apa itu kalender Jawa? Kalender Jawa merupakan perpaduan kalender Saka dan kalender Hijriah.
Sistem penanggalan pada kalender Jawa awalnya dibuat oleh Sultan Agung berdasarkan sistem bulan pada kalender Hijriah.
Kalender Jawa memiliki dua siklus hari, yaitu siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Senin sampai dengan Ahad) dan siklus pekan pancawara yang terdiri lima hari pasaran diantaranya adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Lantas, bagaimana urutan bulan Jawa dalam kalender Saka? Berikut penjelasannya yang telah dirangkum celebrities.id.
Urutan Bulan Jawa dalam Kalender Saka
Ada 12 bulan dalam sistem kalender Jawa atau kalender Saka. Susunan nama bulan dalam kalender Saka sama seperti kalender Islam. Kalender Islam sendiri sudah ada dan dimulai pada 78 SM. Adapun jumlah hari dalam satu tahun Jawa atau satu tahun Saka adalah 354 atau 355 hari.
Kehidupan Nunung Sekarang, Rela Jual Rumah dan Memilih Ngekos Satu Kamar demi Keluarga di Solo
Berikut urutan bulan kesatusampai bulan ke-12 dalam kalender Jawa, yang dimulai dari bulan Suro hingga Besar.
Suro (30 hari)
Sapar (29 hari)
Mulud (30 hari)
Bakda Mulud (29 hari)
Jumadil Awal (30 hari)
Jumadil Akhir (29 hari)
Rejeb (30 hari)
Ruwah (29 hari)
Pasa (30 hari)
Sawal (29 hari)
Sela (30 hari)
Besar (29 hari)
Arti Bulan dalam Kalender Jawa Saka
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai arti dan makna nama-nama bulan Jawa.
Suro
Bulan Suro adalah bulan pertama dalam penanggalan kalender Jawa yang memiliki jumlah hari sebanyak 30 hari. Bulan suro bertepatan dengan bulan Muharram pada kalender Islam. Nama suro itu sendiri diambil dari perayaan Asyura yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram pada sistem kalender untuk bulan Islam.
Sapar
Bulan Sapar yang bertepatan dengan bulan perjalanan di kalender Islam. Nama Sapar juga diambil dari bulan Safar dalam sistem kalender Hijriah.
Mulud
Bulan maulud bertepatan dengan bulan Rabi al-Awwal dalam kalender Islam. Nama maulud ini berasal dari perayaan ulang tahun Nabi, yang jatuh pada awal musim semi di sistem kalender Hijriah.
Bakda Mulud
Bakda Mulud bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir pada kalender Islam. Nama Bakda Mulud sendiri mempunyai makna Setelah bulan Mulud.
Jumadilawal
Bulan Jumadil Awal bertepatan dengan bulan awal Galilea pada kalender Islam. Sementara nama Jumadilawal juga diambil dari bulan Jumadil Awal dalam sistem kalender Hijriah.
Jumadilakhir
Bulan Jumadilakhir bertepatan dengan akhir bulan pada kalender Islam. Nama Jumadil Akhir diambil dari nama Jadadil bulan lalu dalam sistem kalender Hijriah.
Rajeab
Bulan Rajab bertepatan dengan bulan Rajab pada kalender Islam. Nama Rajab berasal dari nama bulan Rajab dalam sistem kalender Hijriah. Dalam masyarakat Jawa, bulan ini umumnya merupakan salah satu bulan terbaik untuk merayakan, misalnya pernikahan.
Ruwah
Bulan al-Rawah bertepatan dengan bulan Sa`ban dalam kalender Islam. Nama Ruwah\'\' dimulai dengan Nifsu Sya\'ban, yang merupakan amalan dari roh selama setahun yang dicatat pada bulan Syaban dalam sistem kalender Hijriah.
Pasa
Bulan puasa yang bertepatan dengan bulan Ramadhan di kalender Islam. Nama Pasha berasal dari puasa yang harus dilakukan umat Islam selama bulan Ramadhan untuk sistem kalender Hijriah.
Syawal
Bulan ini bertepatan dengan bulan Syawal di kalender Islam. Nama Al-Syawal juga berasal dari nama Al-Syawal dalam sistem kalender Hijriah.
Sela
Bulan Sela bertepatan dengan bulan Zulkaidah dalam agenda kalender Islam. Nama sela tersebut berasal dari bahasa Sansekerta.
Besar
Bulan Besar bertepatan dengan bulan Dzulhijah dalam kalender Islam. Nama Besar\'\' dikaitkan dengan Idul Adha dan ibadah haji yang dirayakan di bulan Dhu al-Hijjah pada sistem kalender Hijriah.
Itulah penjelasan mengenai urutan bulan Jawa dalam kalender Saka. Semoga bermanfaat.