Kotoran Cicak Najis atau Tidak? Ini Penjelasan Ulama Lengkap dengan Cara Menyucikannya

JAKARTA, celebrities.id Hukum kotoran cicak najis atau tidak seringkali menjadi perdebatan dan membuat kita was-was, lantaran salah satu syarat sah ibadah adalah suci dari najis.Ketimbang was-was tentang hukum kotoran cicak najis atau tidak, berikut penjelasan lengkapnya beserta cara menyucikannya.

Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia, Ustadz Fauzan Amin menuturkan, kotoran cicak jika ditinjau berdasarkan penjelasan dalam kitab kitab Hasyiyah Qolyubi juz 1, mengutip penjelasan Ibnu Hajar, yaitu termasuk kategori najis yang dimakfu atau ditoleransi.

"Alasan kebanyakan para ulama karena cicak masuk kategori binatang yang darahnya tidak mengalir saat dilukai," ujarnya saat dihubungi MNC Portal belum lama ini.

Artinya: "Dikecualikan dari benda najis (tidak termasuk najis), bangkai binatang yang tidak memiliki darah yang mengalir ketika dilukai, baik karena tidak memiliki darah sama sekali atau memliki darah, namun tidak mengalir". (Nihayah al-Muhtaj, 1:237)

Namun di sisi lain terdapat pendapat ulama lainnya, yaitu bahwa cicak memiliki darah mengalir sehingga tidak termasuk binatang yang kotorannya dimakfu. Misalnya dalam madzhab Hanbali, imam al-Mardawi mengatakan:

: .

Artinya: "Pendapat yang benar dalam Madzhab Hanbali bahwa cicak memliki darah merah yang mengalir. Hal ini telah ditegaskan, sebagaimana ular." (al-Inshaf, 2:28).

"Kesimpulan tergantung kepada kita, jika kita yakin bahwa cicak itu darahnya tidak mengalir maka kotorannya termasuk yang di makfu. Begitu juga sebaliknya," katanya.

Lebih lanjut, kata Fauzan, jika cicak masuk kategori hewan yang kotorannya termasuk dimakfu, maka cara mensucikannya cukup hilangkan dzat kotoran tersebut, baik warna, bekas, atau baunya. "Kemudian tinggal dipel bersih sudah cukup," tuturnya.

Demikan penjelasan lengkap hukum kotoran cicak najis atau tidak beserta cara menyucikannya.