Berikut 5 Macam Gangguan Jiwa Akibat Keseringan Selfie
PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Fenomena selfie kian populer sejak kehadiran ponsel pintar dan media sosial seperti Facebook, Instagram dan tiktok. Bahkan, istilah ini sudah memiliki padanan dalam bahasa Indonesia, yakni swafoto.
Hal ini merupakan ciri dari seorang yang memiliki sifat narsis, tetapi sebetulnya narsistik lebih dari sekadar suka selfie.
Dikutip dari berbagai sumber, Narsistik adalah gangguan mental yang disebut Narcissistic Personality Disorder harus didiagnosis resmi oleh dokter dan pakar kesehatan mental.
Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah kondisi mental di mana seseorang memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian tersebut juga biasanya memiliki kebutuhan yang dalam untuk diperhatikan dan dikagumi, serta kurang bisa berempati terhadap orang lain.
Narsistik kerap dideskripsikan sebagai orang yang suka membanggakan diri secara berlebihan, cenderung arogan, manipulatif, dan suka menuntut. Mereka kerap terobsesi pada diri sendiri serta merasa yakin bahwa mereka harus dan berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya.
Dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi, orang dengan gangguan mental narsis sebenarnya memiliki rasa percaya diri yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan sedikit kritikan.
Sayangnya, hingga kini para peneliti belum mengetahui penyebab munculnya kepribadian ini.
Para ahli mengira penyebab narsistik adalah pola asuh yang salah. Pola asuh tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari akibat kekerasan, ditinggalkan, dimanjakan, dan kebiasaan orang tua memuji anak secara berlebihan.
Dikutip dari Halodoc berikut ini gejala gangguan kepribadian narsistik yang seringkali tidak disadari :
1. Sangat Reaktif Terhadap Kritik
Orang dengan gangguan
Kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Inilah mengapa ketika orang NPD diajukan pertanyaan yang mungkin mengharuskan ia untuk mengakui kekurangan atau kesalahannya, ia akan cenderung berbohong, dengan cepat mengganti subjek pembicaraan atau memberi jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaannya.
2. Memiliki Tingkat Keamanan Diri yang Rendah
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Selain itu, mengingat sifat mereka yang cukup ambisius, tidak jarang orang dengan NPD mendapatkan posisi kekuasaan yang cukup tinggi, serta kekayaan yang berlimpah. Namun, bila diamati lebih dalam lagi, di balik permukaan status sosial, politik, atau ekonomi yang tinggi tersebut, orang dengan NPD sebenarnya memiliki tingkat rasa tidak aman yang sangat tinggi.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
Itulah mengapa untuk menutupi rasa tidak aman mereka, para pengidap NPD cenderung mencari pujian dan gemar untuk menyombongkan diri atau membual tentang prestasinya (yang seringkali berlebihan).
3. Mau Menang Sendiri dan Defensif
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh tersebut, sehingga sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya, dapat mengaktifkan sistem perlindungan diri mereka yang kuat.
Itulah mengapa, dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan “maaf” untuk pelanggaran yang mereka buat.
4. Mudah Marah atau Meledak
Bila Menghadapi Sudut Pandang yang Berbeda faktanya, karakteristik ini sangat umum pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian ambang.
Kedua gangguan kepribadian tersebut biasanya bereaksi dengan emosi yang memanas ketika orang lain membawa rasa tidak aman terdalam mereka terlalu dekat ke permukaan.
Siap Seru-seruan di Dahsyatnya Weekend Bareng Lyla hingga Lesti Kejora di Taman Elektrik Tangerang!
Alasan mengapa mereka marah biasanya karena pada saat itu ia mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam.
Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
5. Merendahkan Orang Lain
Karena orang-orang dengan NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya, mereka biasanya cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Jadi, salah satu cara yang paling dapat diandalkan bagi orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri dan aman, adalah dengan merendahkan orang lain. Mereka akan fokus pada kelemahan orang lain (entah benar-benar ada atau tidak) daripada mengakui dan menerima kata sepakat.
Meski tidak berbahaya, Kita mesti tahu bahwa narsistik adalah sifat yang tidak disukai banyak orang. Jadi kamu tidak boleh mengabaikannya, sebaiknya tanyakan cara mengatasi kepribadian narsistik langsung pada ahlinya.