Destana Kresnomulyo Barat dan Rumah Zakat Gelar Apel Kesiapsiagaan, Tingkatkan Mitigasi Bencana

Destana Kresnomulyo Barat dan Rumah Zakat Gelar Apel Kesiapsiagaan, Tingkatkan Mitigasi Bencana

Terkini | pringsewu.inews.id | Minggu, 22 Desember 2024 - 16:00
share

PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id– Pengurus dan Tim Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat bersama Rumah Zakat menggelar kegiatan silaturahmi dan apel kesiapsiagaan bencana di halaman Balai Pekon, Minggu (22/12/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk Tagana, Ukuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Banser, PSHT Rayon Ambarawa, Pondok Pesantren Raudlatul Muttaqin Sumbersari, Linmas, serta Forum Rescue Relawan Lampung (FRRL).  

Peltu Suharsono, Danpos Ramil Ambarawa Koramil 424-06/Pringsewu, yang bertindak sebagai pembina apel, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia. “Wilayah kita memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang berpotensi menimbulkan bencana, baik dari faktor alam, non-alam, maupun manusia, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan,” ujarnya. Ia juga menegaskan perlunya gotong royong dan kebersamaan dalam mengantisipasi bencana.  

Agus Purnomo, Penjabat Kepala Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat sekaligus Analis Kebencanaan BPBD Pringsewu, menambahkan bahwa apel ini merupakan bagian dari upaya formal mitigasi dan penanggulangan bencana. “Relawan harus selalu siaga, baik saat ada bencana maupun tidak. Kesiapsiagaan ini adalah kunci untuk meminimalisir dampak bencana,” katanya.  

Aris Gibran, Ketua Forum Rescue Relawan Lampung dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Lampung, menyampaikan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, TNI/POLRI, atau instansi terkait, tetapi merupakan panggilan kemanusiaan yang harus diemban oleh seluruh masyarakat,” tegasnya.  

Selain meningkatkan koordinasi, integrasi, dan kesiapsiagaan, apel ini juga bertujuan menguji kemampuan dalam memobilisasi sumber daya serta mengoperasikan sarana dan prasarana yang dimiliki. “Harapannya, dampak yang mungkin timbul dari bencana dapat diminimalisir,” tutup Agus Purnomo.  

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi berbagai elemen masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih siap menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.  

Topik Menarik