Keunikan Kampung Mata Biru Terpencil di Aceh, Menarik untuk di Kunjungi Dihuni Bule Keturunan Eropa

Keunikan Kampung Mata Biru Terpencil di Aceh, Menarik untuk di Kunjungi Dihuni Bule Keturunan Eropa

Gaya Hidup | portalaceh.inews.id | Kamis, 24 Oktober 2024 - 17:40
share

BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id - Kampung mata biru memang menarik untuk dikunjungi. Terutama jika singgah ke Aceh, Anda akan menemukan desa yang dihuni dengan warga bermata biru.

Selain di Buton, terdapat perkampungan dengan mata biru yang berada di Aceh. Tepatnya di Desa Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh.

Desa Lamno berada di pesisir paling utara Sumatera, kurang lebih 90 km di sebelah barat Banda Aceh.

Kecamatan ini terbagi menjadi tujuh permukiman (pemekaran kabupaten) yang terdiri dari 48 gampong (desa) dengan perkiraan jumlah penduduk 20.986 jiwa.

Meski Lamno terletak di kawasan pesisir, hanya empat persen penduduknya yang bekerja sebagai nelayan.

Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani di sawah dan ladang sedangkan sisanya bekerja sebagai pedagang, buruh dan PNS. Penasaran dengan kampung mata biru di Aceh yang akan membuat siapa saja penasaran?

Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (15/6/2023).

Kampung Mata Biru di Aceh.

Kebanyakan orang Indonesia masuk dalam ras keluarga rumpun Melayu Austronesia, dengan ciri fisik kulit sawo matang, dan mata berwarna coklat.

Namun, tidak dengan warga di Desa Lamno. Warga Desa Lamno memiliki ciri-ciri fisik yang lebih mirip dengan orang kaukasian, yang menjadikan desa ini unik dan jadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang dari luar desanya.

Warga di desa tersebut mempunyai perawakan tubuh tinggi, berkulit putih dengan bintik merah, bermata biru, rambut pirang dan hidung mancung.

Untuk menuju ke Desa Lamno juga menempuh perjalanan yang lumayan jauh dari Banda Aceh, dengan jarak sekitar 86 kilometer.

Peninggalan Penjajah Bangsa Eropa.

Berdasarkan catatan sejarah, kelahiran bule lokal di Desa Lamno ini karena adanya campur tangan penjajah bangsa Eropa.

Tepatnya pada abad ke-14 hingga 16, mereka datang ke wilayah pantai barat Aceh. Saat itu, tentara dan pelaut Portugis terdampar di daerah Kerajaan Daya (Aceh).

Kerajaan Daya merupakan kerajaan yang terletak di wilayah Lamno, Aceh Jaya. Lamno kerap dikaitkan sebagai tempat perdagangan karena sering dikunjungi kapal-kapal dari Eropa.

Tak heran apabila terjadi proses asimilasi dan banyak orang Eropa yang kemudian tinggal di sana bahkan menikah dengan perempuan setempat.

Asal Usul Warga Berciri Kaukasian di Desa Lamno. Ada dua versi yang menceritakan asal usul bule dari Lamno ini.

Versi pertama menyebutkan jika keturunan bermata biru berasal dari penjajahan Portugis di Aceh pada awal abad ke 16 Masehi.

Pada masa itu, Portugis datang ke Indonesia hingga masuk ke Aceh untuk mencari rempah-rempah.

Versi kedua menjelaskan keturunan Bule Lamno bermula saat kapal perang Portugis terdampar di Aceh.

Raja Daya yang berkuasa pada masa itu, menangkap siapa saja yang masih hidup dari kapal dan memberikan ultimatum untuk memeluk agama Islam, namun jika menolak mereka dipersilahkan untuk kembali ke lautan.

Sejak itulah, banyak orang Portugis yang menikah dengan penduduk setempat.

 

Namun, sangat disayangkan banyak warga Desa Lamno yang meninggal pascabencana alam tsunami yang menerjang Aceh pada 2004 silam.

Itulah seputar kampung mata biru di Aceh yang harus dijelajahi.

Anda akan takjub dengan keindahan wajah dari warga bermata biru ini.

Topik Menarik