Jawa Barat Juara Umum Cabor Arung Jeram PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Dengan Pencapaian 8 Medali Emas

Jawa Barat Juara Umum Cabor Arung Jeram PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Dengan Pencapaian 8 Medali Emas

Olahraga | portalaceh.inews.id | Jum'at, 20 September 2024 - 19:00
share

ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id - Jawa Barat keluar sebagai juara umum cabang olahraga arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara setelah mencatatkan raihan medali emas terbanyak di klasemen perolehan medali akhir.

Mengawinkan emas dari nomor slalom R6 putra dan putri pada hari terakhir perlombaan, Kamis (19/9/2024), di Sungai Mamas, Jambur Mamang, Aceh Tenggara membuat Jawa Barat menyelesaikan PON dengan pencapaian 8 medali emas.

Ini artinya, Jawa Barat mengambil setengah dari jumlah total 16 medali emas yang diperebutkan pada PON kali ini. Raihan yang tak tersentuh oleh tim-tim lainnya.

Jawa Tengah yang finis di posisi kedua hanya mampu mengoleksi 2 medali emas dan 5 perak.

Sementara di tempat ketiga Sumatera Utara hanya terpaut selisih perak perunggu dengan Jawa Tengah, dengan pencapaian 2 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.

DKI Jakarta bertahan di tempat keempat usai menghasilkan 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.

Dibawahnya ada tuan rumah, Aceh dengan raihan 1 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.

Posisi keenam bertengger DI Yogyakarta dengan membawa pulang 1 emas dan 1 perak. Jawa Timur menempati peringkat ketujuh dengan 2 perak.

Sementara Banten dengan 1 perak dan 1 perunggu. Kalimantan Selatan akhirnya menambah perunggu lagi, hingga total yang dikumpulkan mereka adalah 3 perunggu.

Di tempat ke-10 ada Sumatera Barat dengan dua perunggu. Kemudian di posisi 11 dan 12 ada Kalimantan timur serta Sulawesi Utara yang sama-sama mengoleksi satu perunggu.

Dari 14 provinsi yang ikut serta dalam gelaran PON pertama arung jeram ini, hanya Jambi dan Sumatera Selatan yang belum berhasil merebut medali.

Pencapaian Jawa Barat ini sesuai dengan target awal mereka yakni sapu bersih semua nomor yang diikuti. Pelatih Kepala Tim Jawa Barat, Adang mengatakan jika dari awal memang sudah ditargetkan nomor slalom ini akan melengkapi perolehan medali emas mereka.

"Kami mempersiapkan diri selama 7 bulan untuk trainning center (TC). Jadi semua atlet dikarantina selama 7 bulan, hanya diberikan istirahat dua hari dalam seminggu. Dalam seminggu ini mereka diberikan latihan selama 10 sesi secara intensif," tuturnya.

Sehingga menurutnya, ini bukan soal kepercayaan diri semata bisa membawa pulang 8 emas, tapi ini artinya ikhtiar dan usaha maksimal mereka menjadi hasil yang berbuah bagus.

Kuncinya adalah banyak-banyak bertanding, memanfaatkan kejuaraan yang digelar baik secara nasional maupun internasional.

"Banyak bertanding sebenarnya adalah pengalaman yang penting untuk menunjang peningkatan performa atlet dan pelatih. Tapi saya lihat saat ini di luar Pulau Jawa sudah banyak berkembang dan juga perwakilan zona tiga, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara sekarang sudah bisa mendapatkan medali juga, jadi senang karena medali bisa tersebar di beberapa kontingen," imbuhnya.

Harapannya, cabang arung jeram tetap bisa dipertandingan pada PON berikutnya di Nusa Tenggara Barat (NTB)-Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2028.

Serta, lebih meningkat lagi dalam sisi pembinaan atletnya untuk kontingen-kontingen daerah lainnya.

Masih mendominasi Dominasi Jawa Barat di nomor slalom R6 ini tak terbantahkan.

Putri Jawa Barat konsisten menempati posisi teratas di dua heat dengan hasil catatan waktu terbaik 4 menit 01,06 detik.

Kemudian diikuti oleh Jawa Tengah yang juga sama-sama menghasilkan posisi terbaik kedua dengan hasil akhir yang terpaut cukup jauh dengan raihan Jawa Barat, yakni 4 menit 39,52 detik.

DKI Jakarta menempel di posisi tercepat ketiga dengan waktu terbaik 5 menit 01,92 detik.

Diikuti Aceh 5 menit 48,50 detik, Sulawesi Utara 6 menit 49,41 detik, dan Sumatera Utara di posisi terbawah dengan 6 menit 53,61 detik.

Begitu juga di putra, catatan waktu terbaik Jawa Barat yakni 3 menit 04,30 detik belum ada yang bisa mendekati.

Bahkan di heat pertama, Jawa Barat hanya mendapatkan pinalti waktu 5 detik saja.

Kalimantan Selatan yang di heat 1 menempati posisi kedua, akhirnya harus puas berakhir di tempat ketiga setelah mendapatkan tambahan pinalti waktu 20 detik.

Waktu terbaik mereka akhirnya adalah 3 menit 32,82 terpaut hanya 10,21 detik dengan Banten yang akhirnya sukses memperbaiki catatan waktunya di heat 2 dengan hasil akhir 3 menit 22,61 detik.

 

Posisi empat hingga tujuh secara berurutan ada Aceh 3 menit 42,23 detik, disusul Sumatera Utara dengan 3 menit 49,48 detik.

Kemudian, Sumatera Barat dengan raihan 5 menit 26,86 detik dan terakhir di dasar klasemen waktu terbaik ada Sulawesi Utara dengan 5 menit 47,10 detik.

Topik Menarik