Pilpres Amerika, Trump Resmi Sebagai Pemenang
iNewsPekanbaru.id - Donald Trump dari Partai Republik telah resmi memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres) 2024, mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Hasil tersebut dipastikan berdasarkan perhitungan suara yang dipantau dari Associated Press (AP), dengan Trump memperoleh lebih dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk meraih kemenangan.
Trump berhasil mengantongi 277 suara elektoral dan mendapatkan total 70.843.951 suara, atau sekitar 51 dari total suara yang masuk. Sementara itu, Kamala Harris memperoleh 224 suara elektoral dengan total suara 65.932.632 (49).
Kemenangan di Negara Bagian Kunci
Trump memenangkan sejumlah negara bagian penting yang menjadi kunci kemenangan, termasuk North Carolina dan Georgia, yang sering disebut sebagai negara bagian "swing states" atau penentu dalam pemilu. Selain itu, Trump juga memimpin di beberapa negara bagian lainnya yang berperan besar dalam memastikan keberhasilannya meraih suara elektoral yang cukup.
Sorakan Pendukung Trump
Kemenangan ini juga mengukuhkan kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah 4 tahun absen. Di West Palm Beach, Florida, tempat Trump dijadwalkan untuk berbicara kepada para pendukungnya, suasana meriah terjadi ketika Fox News mengumumkan Trump sebagai pemenang. Kerumunan yang hadir meneriakkan "USA! USA! USA!" sebagai bentuk dukungan kepada calon mereka yang baru saja dinyatakan berhasil mengalahkan Harris.
Proyeksi Kemenangan oleh Fox News
Sebelumnya, Fox News juga telah memproyeksikan Trump sebagai pemenang Pilpres 2024, setelah analisis hasil suara menunjukkan keunggulan yang sulit terkejar bagi Kamala Harris. Edison Research turut menegaskan hasil tersebut, dengan laporan yang mengindikasikan kemenangan Trump di negara-negara bagian penentu.
Dengan kemenangan ini, Trump kembali mendapatkan kesempatan untuk memimpin Amerika Serikat untuk masa jabatan kedua, sementara Kamala Harris, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden di bawah kepemimpinan Joe Biden, harus menerima kekalahan dalam upayanya untuk meraih kursi Presiden.
Kemenangan Trump ini tidak hanya menandai kembalinya dia ke Gedung Putih, tetapi juga menunjukkan bahwa persaingan politik di AS semakin ketat dan tidak dapat diprediksi, dengan hasil akhir yang baru dipastikan setelah proses pemungutan suara dan penghitungan yang berlangsung selama beberapa jam.