Harga Cabai Rawit di Pasuruan Naik Signifikan, Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram

Harga Cabai Rawit di Pasuruan Naik Signifikan, Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram

Ekonomi | pasuruan.inews.id | Selasa, 7 Januari 2025 - 16:20
share

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Harga cabai rawit di Pasuruan mengalami lonjakan tajam. Di Pasar Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, harga cabai rawit super yang sebelumnya dijual seharga Rp 65 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini diduga kuat akibat curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan gagal panen di beberapa daerah penghasil cabai.

Menurut Panji, salah seorang pedagang di pasar tersebut, kenaikan harga cabai sudah berlangsung selama sekitar seminggu terakhir.  

“Harga kulakan kami sudah mencapai Rp 90 ribu per kilogram, jadi kami terpaksa menjual lebih mahal. Kami juga menyediakan cabai campuran dengan harga Rp 100 ribu per kilogram agar bisa tetap terjangkau oleh pembeli,” jelas Panji.

Pembeli seperti Nuriyah mengeluhkan lonjakan harga ini, yang dirasa semakin memberatkan kebutuhan sehari-hari.  

“Saya biasanya membeli satu kilogram cabai untuk stok seminggu, tapi sekarang hanya bisa membeli setengah kilogram karena harganya terlalu mahal,” ujar Nuriyah.

Menanggapi situasi ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar pada Selasa (7/1/2025) pagi. Hasil pantauan menunjukkan bahwa harga cabai rawit super telah naik signifikan, dari harga normal Rp 65 ribu menjadi sekitar Rp 120 ribu per kilogram dalam seminggu terakhir.

Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada cabai rawit, tetapi juga beberapa komoditas sayuran lainnya seperti wortel, buncis, ucet, dan tomat, yang mengalami kenaikan harga hingga 50 persen.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan, Rizki Pramita, menjelaskan bahwa penyebab utama lonjakan harga cabai adalah curah hujan yang tinggi di daerah penghasil cabai, seperti Kediri dan Malang.  

“Curah hujan yang tinggi menyebabkan pasokan cabai menurun. Kami terus memantau perkembangan harga di pasar dan bekerja sama dengan pemerintah daerah lain untuk meningkatkan pasokan, agar harga dapat segera kembali stabil,” terang Rizki.

Dengan langkah tersebut, Disperindag berharap harga kebutuhan pokok dapat kembali terjangkau bagi masyarakat, sekaligus memastikan kestabilan pasokan pangan di pasar tradisional.

Topik Menarik