Momen Bersejarah! Ribuan Santri Cilegon Ikrarkan Perang Melawan Narkoba dan Radikalisme

Momen Bersejarah! Ribuan Santri Cilegon Ikrarkan Perang Melawan Narkoba dan Radikalisme

Terkini | pandeglang.inews.id | Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:00
share

CILEGON, iNewsPandeglang.id - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang ke-10, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar acara istimewa di Alun-Alun Kota Cilegon, Banten pada Selasa (22/10/2024). Acara ini dihadiri oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah tersebut, yang secara simbolis mengikrarkan komitmen untuk memerangi narkoba dan menangkali paham radikalisasi.


Moment bersejarah: Penandatanganan ikrar oleh ribuan santri di Cilegon, sebagai komitmen bersama untuk memerangi narkoba dan radikalisasi. Foto iNews/Iskandar Nasution

 

Upacara bendera yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Kepala BNN RI, Marthin Husen, dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo.

Dalam sambutannya, Marthin Husen mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba dan paham radikalisasi yang dapat merusak moral bangsa. Ia menekankan bahwa santri dan pesantren memiliki peran strategis sebagai basis pembangunan moral bangsa dalam menghadapi tantangan ini.

 

"Momentum peringatan Hari Santri Nasional ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperkuat komitmen dalam melawan dua isu besar yang mengancam generasi muda kita," ujar Marthin Husen. 

Ia juga menekankan pentingnya peran aktif santri dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.

Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo mengajak para santri untuk melakukan pencegahan sejak dini, dimulai dari lingkungan individu, masyarakat, hingga terhadap bangsa dan negara. "Kita perlu membangun kesadaran kolektif dalam menangkali ancaman ini," tambahnya.

Dengan ikrar tersebut, diharapkan ribuan santri yang hadir dapat berkontribusi dalam memerangi narkoba dan radikalisasi, serta menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara agar tetap terjaga. Kegiatan ini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat dalam melawan isu-isu yang dapat merusak generasi penerus bangsa.

Topik Menarik