Menang Pemilu, Keir Starmer Jadi Perdana Menteri Inggris yang Baru, Ini Profilnya

Menang Pemilu, Keir Starmer Jadi Perdana Menteri Inggris yang Baru, Ini Profilnya

Terkini | pandeglang.inews.id | Jum'at, 5 Juli 2024 - 21:40
share

LONDON, iNewsPandeglang.id - Keir Starmer akan menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru setelah Partai Buruh yang dipimpinnya memenangkan pemilu pada Kamis (4/7/2024). Kemenangan ini mengakhiri 14 tahun kekuasaan Partai Konservatif. Starmer menggantikan Rishi Sunak sebagai PM Inggris.

Menurut hasil exit poll dari Ipsos, Partai Buruh memenangkan mayoritas kursi parlemen Inggris dengan memperoleh 410 dari 650 kursi yang diperebutkan. Partai Konservatif yang dipimpin Sunak hanya meraih 131 kursi, kinerja terburuk dalam sejarah partai tersebut.

Profil Keir Starmer

Dikutip dari Britanica, Keir Starmer lahir pada 2 September 1962 di London. Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum dan juga berprofesi sebagai pengacara. Starmer menjadi pemimpin Partai Buruh sejak 2020 dan telah menjadi anggota parlemen Inggris mewakili wilayah Holborn dan St Pancras sejak 2015.

Starmer adalah satu dari empat bersaudara dari pasangan Rodney dan Josephine Starmer. Ayahnya, Rodney, bekerja sebagai buruh di pabrik perabotan, sementara ibunya, Josephine, adalah seorang perawat. Nama depan Keir diberikan oleh orang tuanya merujuk pada pemimpin parlemen pertama Partai Buruh, J. Keir Hardie. Starmer dibesarkan di Surrey dan bersekolah di Reigate Grammar School, sekolah negeri unggulan.

Pendidikan tinggi Starmer ditempuh di Universitas Leeds, di mana ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada 1985. Ia juga memperoleh gelar sarjana hukum perdata di St Edmund Hall, Oxford.

 

Perjalanan Karier Keir Starmer

Sebelum menjadi pengacara, Starmer sempat bekerja sebagai wartawan. Antara 1986 dan 1987, ia menjadi anggota kolektif editorial majalah sayap kiri Socialist Alternatives.

Pada 1987, Starmer mulai menjalankan praktik sebagai pengacara di Middle Temple, salah satu Inns of Court di London. Tiga tahun kemudian, ia menjadi salah satu pendiri kantor hukum Doughty Street Chambers, di mana ia menjabat sebagai ketua bersama.

Pada 2002, Starmer ditunjuk sebagai penasihat Ratu Inggris, memberikan nasihat hukum kepada pemimpin monarki Inggris. Saat menjalankan praktik hukum, Starmer fokus pada kasus-kasus hak asasi manusia (HAM), baik di Inggris maupun luar negeri. Ia pernah membela narapidana yang dijatuhi hukuman mati di beberapa negara Karibia dan menjadi anggota panel penasihat hukuman mati di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran dari 2002 hingga 2008.

Selain itu, Starmer pernah menjabat sebagai Direktur Penuntut Umum (DPP) dan Kepala Kejaksaan Agung (CPS) Inggris dari 2008 hingga 2013.

Topik Menarik