Kebijakan Tarif Amerika Bisa Guncang Industri Otomotif Indonesia, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
JAKARTA, iNews.id - Penerapan tarif resiprokal atau timbal balik Amerika Serikat (AS) terhadap 185 negara termasuk Indonesia berpotensi membawa dampak signifikan terhadap industri nasional. Ini termasuk terhadap industri otomotif kendaraan listrik.
Meskipun Indonesia belum menjadi negara pengekspor sepeda motor listrik atau komponennya ke Amerika Serikat, namun dampaknya dapat dirasakan secara tidak langsung di dalam negeri.
Ketua Aismoli Budi Setiyadi menjelaskan secara makro akan beresiko terhadap inflasi dan penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, negara-negara lain yang mengalami kondisi serupa, seperti China, mereka akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
"Indonesia, dengan populasi besar dan daya beli yang kuat, dianggap sebagai negara yang menarik. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) berharap pemerintah Indonesia melakukan inisiatif-inisiatif yang dapat menciptakan pasar lebih kuat untuk melindungi produsen lokal dari kemungkinan gempuran barang-barang impor yang masuk ke Indonesia," ujarnya, dalam keterngan pers, Jumat (5/4/2025).
Dia menyampaikan, salah satu lingkup yang perlu dijaga oleh pemerintah adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk melindungi produk-produk lokal Indonesia dan mencegah dominasi produk impor.
Tidak hanya dari sisi kebijakan, lanjut dia, pengawasan pemerintah dalam memastikan kebijakan TKDN sudah dijalankan secara tepat oleh industri juga perlu diperkuat.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani instruksi presiden pada Rabu (2/4/2025) yang mengesahkan penerapan tarif baru. Tarif dasar minimum sebesar 10 persen serta dengan jumlah lebih tinggi diterapkan terhadap negara-negara yang dianggap menyalahi timbal-balik perdagangan.
Ini merupakan janji lama yang pernah disampaikan Trump, memberlakukan tarif resiprokal atau timbal balik terhadap negara-negara di seluruh dunia yang selama ini menikmati untung dari perdagangan dengan AS.
"Menurut pendapat saya, ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Amerika. Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kita," ujarnya, saat mengumumkan tarif baru tersebut di Rose Garden, Gedung Putih.
Dia mengklaim kebijakan ini merupakan upaya terbaru untuk membangun perekonomian AS. Tujuannya untuk mendorong manufaktur dalam negeri, meningkatkan pendapatan pemerintah, serta menggagalkan kecurangan dalam perdagangan.
"Kita akan meningkatkan basis industri dalam negeri. Kita akan membuka pasar luar negeri dan mendobrak hambatan perdagangan luar negeri, dan pada akhirnya lebih banyak produksi di dalam negeri akan berarti persaingan lebih kuat dan harga yang lebih rendah bagi konsumen," ujarnya.