Toyota Ekspor 276 Ribu Mobil Rakitan Indonesia ke Luar Negeri
JAKARTA - Toyota Indonesia mencatatkan ekspor yang cukup signifikan pada 2024. Tercatat sepanjang tahun lalu sebanyak 276 ribu unit terkirim ke luar negeri. Angka tersebut sedikit menurun dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak 285 ribu. Meski begitu, ekspor ini menunjukkan ketahanan di industri otomotif di tengah tantangan global.
1. Pasar Global Melemah
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menjelaskan, penurunan ini disebabkan melemahnya pasar global akibat sejumlah peristiwa yang terjadi di Eropa.
"Mungkin semua tahu, global market saat ini mengalami pelemahan, perang Ukraina berdampak pada energi di Eropa sehingga permintaan berkurang dan memengaruhi ekonomi seluruh dunia," kata Bob Azam di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Untuk ekspor saat ini, Bob Azam mengungkapkan bahwa sejumlah model Toyota yang dikirimkan ke luar negeri beralih ke CKD (Completely Knock Down). Sebelumnya, Toyota lebih banyak mengirim dalam bentuk CBU (Completely Built Up) alias bentuk utuh.
"Meski demikian, ekspor ini tetap memberikan kontribusi devisa bagi Indonesia, diperkirakan mencapai US$3 miliar. Itu bisa kami capai karena dukungan semua pihak, termasuk pemerintah," ucapnya.
2. Ekspor Mobil Hybrid Meningkat
Pencapaian terbesar Toyota adalah meningkatnya ekspor kendaraan elektrifikasi untuk model Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.
Peningkatan tersebut juga karena adanya insentif dari pemerintah yang tak hanya berdampak pada pasar dalam negeri, tapi juga pertumbuhan ekspor.
"Pada 2023, ekspor dua model ini mencapai 8.700 unit, sedangkan pada 2024 melonjak hingga 18.700 unit, atau naik hampir 111 persen. Jadi enggak sia-sia pemerintah kasih tambahan insentif hybrid di domestik karena rupanya bisa mendorong ekspor juga," tuturnya.