Berada di Bawah Naungan Grup Besar yang Sama, Ini Perbedaan Antara Jetour dan Chery
JAKARTA – Pasar otomotif Indonesia baru-baru ini diramaikan oleh brand Jetour yang hadir dengan membawa dua model mobil, yaitu: Dashing dan X70 Plus. Namun, ternyata masih ada yang belum tahu bahwa Jetour, yang telah berdiri sejak 2018, ternyata berada di bawah sebuah grup otomotif besar yang juga menaungi brand Chery.
Lantas apa yang membedakan antara Jetour dengan Chery, meski keduanya berada dalam satu grup perusahaan yang sama.
Moch Ranggy Radiansyah, Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia mengungkapkan Jetour merupakan entitas independen di bawah Chery Holding Group. Brand Jetour, yang telah memasarkan produknya di 62 dan mencatat 1,4 juta unit penjualan, tidak berada di bawah Chery Automobile.
"Chery itu holding group besar. Kami dengan Chery berbeda perusahaan, berbeda strategi juga. Manajemen dan product development berbeda, di Indonesia maupun di global," kata Ranggy di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Namun, Ranggy tak memungkiri bahwa sejumlah komponen yang digunakan pada mobil Jetour memiliki basis yang sama dengan produk Chery. Tetapi, secara perusahaan mereka bergerak sendiri dan tidak berada di bawah naungan Chery.
"Kalau Chery itu kan Chery Automobile, kalau kami di bawah Chery Holding Group. Kalau Jaecoo itu di bawah Chery Automobile juga. Jadi kayak strategi, jaringan dealer, dan lain-lain kami terpisah," ujarnya.
Chery sendiri sebenarnya bukan merek baru di Indonesia karena telah hadir di Tanah Air melalui Indomobil Group pada 2006 silam. Sempat pergi, akhirnya mereka kembali ke Indonesia melalui ajang IIMS 2022. Sekarang mereka telah memasarkan mobil pembakaran internal dan juga listrik.
Sementara Jetour hadir di Indonesia pada ajang GIIAS 2024, dengan membawa Dashing dan X70 Plus. Mereka juga akan membawa mobil hybrid untuk pasar Indonesia. Bahkan, di IIMS 2025 sudah memperkenalkan mobil listrik X50e.